TEMPO.CO, Palembang -Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Sumatera Selatan terus bergerak naik dan kini menjadi Rp 42.000 per kilogram.
"Harga daging ayam sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan Rp2.000 hingga Rp 6.000/Kg beberapa kali yang hingga kini total kenaikannya mencapai Rp 12.000/Kg," kata Rahmad, salah seorang pedagang ayam di Pasar Tradisional Sekip Ujung Palembang, Sabtu, 12 Mei 2018.
Baca: Kementan: Penguatan Dolar Picu Harga Telur dan Daging Ayam Naik
Dengan terjadinya kenaikan kembali harga daging ayam potong, pada Mei 2018 kenaikan harga mencapai 30 persen dari kondisi normal sebelumnya Rp 30.000/kg.
Dia menjelaskan naiknya harga jual daging ayam potong tersebut, karena pasokan dari pengusaha peternak ayam potong kurang lancar dan jumlahnya berkurang, sedangkan permintaan meningkat.
Selain itu, dipengaruhi nilai tebus yang ditetapkan pihak pengusaha peternak ayam potong lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, sehingga pedagang menjual ke pelanggan disesuaikan dengan kenaikan penebusan barang dagangan.
Menurut dia, kenaikan harga daging ayam potong ini diperkirakan akan berlangsung lama, bahkan kemungkinan akan naik lagi seiring terjadi peningkatan permintaan masyarakat menjelang Bulan Suci Ramadan yang jatuh pada pertengahan Mei ini.
Kenaikan harga tersebut, katanya, tidak diharapkan pedagang, karena bisa memengaruhi banyaknya barang yang terjual dan menurunkan keuntungan.
Dalam kondisi harga daging ayam yang tinggi sekarang ini, katanya, penjualan sedikit mengalami penurunan, sedangkan keuntungan penjualan tetap meskipun harga jualnya kepada masyarakat bergerak naik.
Menghadapi kondisi tersebut, katanya, pedagang berharap Pemda dan instansi terkait mengendalikan kenaikan harga daging ayam dan beberapa kebutuhan masyarakat lainnya sehingga aktivitas jual beli di pasar tradisional kembali normal.