TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang telur asin yang ada sepanjang ruas jalan Brebes-Tegal tidak berani menyediakan stok berlebihan mengantisipasi pengurangan jumlah kendaraan pemudik yang melintasi jalur tersebut sebagai dampak dioperasikannya jalan Tol Pejagan-Brebes-Pemalang pada mudik tahun ini.
Beberapa pedagang mengatakan stok telur asin yang disiapkan berkisar antara 20 sampai 50 persen dari stok normal. Padahal sebelum jalan Tol Pejagan-Brebes-Pemalang difungsikan, mereka minimal menyiapkan stok dua kali lipat dari biasanya.
Baca juga: Kiat Perajin Telur Asin Brebes Menggapai Untung Saat Lebaran
"Kami antisipasi karena mobil pemudik pasti banyak yang langsung ke Pemalang dan Semarang, dan tidak keluar ke Brebes," kata Nurhasani, pemilik Kios Tiptop, di Brebes, Jawa Tengah, Kamis, 10 Mei 2018.
Nurhasani yang punya dua kios di jalur ke arah Jakarta dan arah Semarang ini juga mengatakan pengalaman tahun lalu jumlah pemudik yang belanja oleh-oleh telur asin tidak sampai 5.000 telur sehingga tahun ini stok hanya sekitar 3.000 telur.
Hal senada diungkap Adi, pemilik kios Citra Rasa yang letaknya sekitar 800 meter dari pintu Tol Brebes Timur. Tahun ini, dia hanya berani menyediakan stok 3.000 dus telur asin, sementara tahun sebelumnya menyiapkan 7.000 dus. "Saya perkirakan akan kembali turun penjualannya karena tol (Pejagan-Brebes-Pemalang) sudah bisa digunakan sampai Semarang," katanya.
Baca juga: Rahasia Telur Asin Brebes Tidak Amis
Kedua penjual telur asin tersebut juga menyatakan tengah bersiap untuk menggeser kios mereka ke Pintu Tol Gandulan yang berada di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. "Saya dan sejumlah pedagang mulai bersiap membuka cabang di jalur pintu tol Gandulan," kata Adi.
Para pedagang telur asin tersebut mengaku pernah didata oleh Pemerintah Kabupaten Brebes untuk diupayakan mendapat kios di area peristirahatan jalan tol, namun belum ada kejelasan lebih lanjut.
ANTARA
