TEMPO.CO, Jakarta - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diprediksi menguat. Hal ini terjadi seiring meningkatnya daya beli oleh pelaku pasar.
“Kenaikan yang terjadi cukup didukung oleh adanya kenaikan daya beli meski belum sebanding dengan besarnya volume jual pada pelemahan sehari sebelumnya,” kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, lewat keterangannya pada Jumat, 11 Mei 2018.
Reza berharap pelaku pasar dapat mengurangi kepanikan dan kekhawatiran berlebih terhadap pelemahan Rupiah sehingga kenaikan IHSG dapat berlanjut. Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 5.845-5.860 dan resisten 5.923-5.938.
Baca: Potensi Koreksi IHSG Masih Besar karena Asing Rombak Portofolio
“Kenaikan IHSG sebesar 133,22 poin atau 2,31 persen lebih tinggi dibandingkan pelemahan sebelumnya yang turun 110,38 poin atau 1,88 persen,” kata Reza. Dia juga mengingatkan untuk tetap waspada atas sentimen yang dapat kembali membuat IHSG melemah.
Masih tingginya permintaan terhadap USD membuat pergerakan rupiah kehilangan momentum untuk berbalik positif. Reza berharap sentimen yang ada dapat lebih positif untuk menahan dan menghalau pelemahan lebih lanjut.
“Pelemahan yang ada saat ini membuat sejumlah kalangan khawatir ditambah sentimen dari dalam negeri dianggap belum cukup kuat signifikan untuk mengangkat Rupiah,” ucap Reza. Menurut Reza, adanya rilis inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan membuat laju USD sedikit turun.
Adapun saham-saham pilihan IHSG yang direkomendasikan adalah WSKT, INKP, BBNI, BRPT, dan UNTR.