TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ditutup melemah sebesar 110,38 poin atau 1,88 persen terpengaruh oleh pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS menjadi 5.774,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 20,50 poin atau 2,18 persen menjadi 920,53.
"IHSG masih terbebani oleh sentimen dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia, Teuku Hendry Andrean di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.
Baca: Minim Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Kembali Tertekan
Data Busa Efek Indonesia menyebutkan sepanjang hari Selasa telah terjadi aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing. Hal ini melanjutkan tren pada perdagangan hari ke-12 berturut-turut. Tak kurang dari Rp 180,9 miliar total net sell oleh investor asing pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar 1,20 miliar lembar saham senilai Rp 3,76 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 1,11 miliar lembar saham senilai sekitar Rp 3,58 triliun. Sementara total nilai transaksi di lantai bursa mencapai sekitar Rp 8,21 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,10 miliar lembar saham.
Otoritas bursa mencatat frekuensi perdagangan terjadi sebanyak 370.356 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,157 miliar lembar saham senilai Rp 8,213 triliun. Mayoritas saham atau sebanyak 304 saham menurun, 94 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan dan 83 saham naik.
Berbeda dengan keadaan IHSG di dalam negeri, bursa regional seperti indeks Nikkei naik 41,52 poin (0,18 persen) ke 22.508,69. Begitu juga indeks Hang Seng menguat 408,55 poin (1,36 persen) ke 30.402,81 dan Straits Times menguat 10,31 poin (0,29 persen) ke posisi 3.543,17.
ANTARA | BISNIS