TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. Dalam kata sambutannya, Jokowi menjelaskan alasan pemerintah berfokus pada pembangunan infrastruktur. "Seperti saudara ketahui dalam 3,5 tahun ini kita fokus perbaikan infrastruktur, baik jalan, pelabuhan, bandara, karena memang dibandingkan negara-negara lain kita tertinggal di urusan, terutama jalan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, infrastruktur berupa jalan yang belum memadai menyebabkan biaya transportasi Indonesia lebih mahal 2-2,5 kali lipat dari negara seperti Singapura dan Malaysia. Karena itu, kata Jokowi, pemerintah mengupayakan agar jalan menjadi lebih baik. Sehingga, waktu tempuh kendaraan, terutama kendaraan angkutan logistik bisa menjadi lebih cepat.
Simak: Dengarkan Keluhan Sopir Truk di Istana, Begini Reaksi Jokowi
"Kita harapkan biaya transportasi turun biaya logistik turun, berarti harga barang juga bisa turun. Karena kita bersaing dengan negara lain. Kalau kita tidak bisa lebih cepat, efisien, dan murah, barang kita akan ditinggal negara-negara lain," kata dia.
Jokowi kemudian menunjukkan sebuah video berupa kondisi jalan di Papua. Ia ingin memperlihatkan pada para pengemudi truk betapa pentingnya pembangunan jalan. Dalam video tersebut, jalan yang berada di Kabupaten Boven itu masih berupa tanah merah. Jokowi menyebutkan, jalan tanah merah sepanjang 80 kilometer itu semestinya bisa ditempuh dalam waktu 4 jam. "Ini harus ditempuh tiga hari. 80 kilo 3 hari. Bayangkan betapa biaya menjadi lebih mahal. Ini contoh ekstrim. Sehingga harus masak di jalan, tidur di jalan," ujarnya. Masak dan Tidur di Jalan
Setelah lokasi di Boven, Jokowi menunjukkan video kondisi jalan berpasir di Wamena menuju Nduga. Meski belum diaspal, Jokowi menuturkan jalanan tersebut setidaknya kini bisa dilalui kendaraan. Pasalnya, sebelum jalan dibangun, untuk menuju Nduga dan Agats dari Wamena harus menempuh perjalanan sepanjang 260 kilometer dengan jalan kaki selama 4 hari 4 malam. Namun, kata Jokowi, kini waktu tempuh Wamena-Nduga hanya sekitar 5-6 jam.
"Contoh seperti ini tidak hanya kita kerjakan di Papua, di Kalimantan, Entikong, memang kita perlukan jalan-jalan seperti ini. Ini lah yang kita kerjakan," ujarnya.