INFO BISNIS – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dengan Crown Group sepakat menandatangani perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) tentang rencana pengembangan proyek hunian vertikal mewah di kawasan Ancol senilai Rp 7 triliun, Sabtu, 7 Mei 2018.
Crown Group adalah perusahaan properti berbasis di Sydney, yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti, investasi properti, dan hotel. Perusahaan ini didirikan arsitek asal Indonesia, Iwan Sunito.
Baca Juga:
Rencananya, hunian vertikal mewah ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektare dengan konsep luxury water front living. Proyek prestisius ini terdiri atas lima tower unit apartemen mewah dengan fasilitas yacht club, water front promenade, serta fasilitas komersial eksklusif.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk C. Paul Tehusijarana mengatakan antusiasnya dalam acara penandatangan kesepakatan ini. “Ancol memiliki keunggulan berlokasi di tepi pantai dan suatu kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi dengan pengembang sekelas Crown yang ahli di bidangnya. Lebih lanjut, Paul berharap konsep mixed use dengan water front lifestyle kelas dunia ini akan dapat menambah nilai kawasan Ancol. “Konsep ini akan mensejajarkan Jakarta sebagai water front development iconic, seperti Dubai, Singapura, dan Sydney di Australia,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Komisaris dan Group CEO dari Crown Group Iwan Sunito. “Ini adalah momen membahagiakan bagi kami sebagai anak bangsa untuk dapat merealisasikan proyek pertama kami di luar Australia," tutur Iwan.
Baca Juga:
Sejak berdirinya pada 1996, Crown Group memiliki portofolio dalam tiga proyek besar di Australia, yaitu Infinity by Crown Group di kawasan Green Square, Arc by Crown Group di jantung kota Sydney, serta Waterfall by Crown Group di Waterloo.
"Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan bukti solid kepercayaan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk akan reputasi global kami dalam membangun hunian vertikal. Hunian ini akan menjadi representasi dari DNA Crown Group dengan konsep Substance, Prestige, Architectural Intelligence, Commercial Value, dan Experience atauSPACE,” ujarnya.
Pada tahap awal pembangunan hunian vertikal ini sampai dengan akhir Desember 2018, akan dikompetisikan desain terbaik dari tiga arsitektur luar negeri dan satu dari dalam negeri. Ketiga perusahaan arsitektur dunia, antara lain Koichi Takada, Kerry Hill, juga Woha. Apartemen ini akan menyasar segmen middle dan upper class dengan karakteristik kaum milenial yang mendominasi komposisi demografi Indonesia. Rencananya pada akhir 2019, unit apartemen sudah mulai dipasarkan, mulai low rise hingga bertahap setiap bulannya unit high rise sebanyak 2.000-3.000 unit. (*)