TEMPO.CO, Dobo - Sekretaris Desa Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Demitrius Polwui, menyatakan warga desa itu kecewa karena Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM dan jaringan listrik PT PLN yang disediakan pemerintah kabupaten tidak berfungsi.
"Jadi, untuk aliran air bersih bukan sudah tidak mengalir air lagi, tetapi instalasi air minum ini belum pernah berfungsi sejak dilakukan pemasangan," katanya saat ditemui di desanya, Minggu, 6 Mei 2018. Begitu juga dengan jaringan aliran listrik milik PT PLN yang belum masuk ke rumah-rumah penduduk.
Baca: Hari Air Sedunia, Baru Jakarta Pusat 100 Persen Menikmati Air PAM
Ia mengaku tidak tahu harus melaporkan masalah tersebut kepada siapa karena petugas dan pemimpin proyek pengadaan air bersih PDAM dan PLN di desa ini sampai sekarang sudah tidak pernah datang lagi ke Benjina. "Untuk PDAM, memang benar ada tiga jaringan yang sudah terpasang sejak beberapa tahun lalu. Itu berarti sudah tiga proyek pengadaan air bersih di Benjina, namun hasilnya sampai sekarang masyarakat tidak menikmati," ujarnya.
Jaringan yang terpasang dan terlihat di sekitar Desa Benjina itu mempergunakan pipa ukuran 6-4 inci dengan panjang mencapai 500 meter dari sumber air hanya menghiasi desa. "Kami harapkan ada perhatian dari pemerintah daerah di Kota Dobo untuk melihat hal ini sekaligus menindaklanjuti proyek tersebut agar masyarakat dapat menikmati air bersih sama dengan warga desa yang lain," ucap Demitrius.
Selama ini, masyarakat memanfaatkan air hujan dan air sumur. Namun, karena terlalu jauh dari perkampungan, setiap rumah penduduk harus memiliki gen agar bisa mengangkut air bersih.
Sedangkan untuk aliran listrik, selama ini, masyarakat yang berpenghasilan cukup bisa memiliki mesin genset ukuran kecil untuk menerangi rumah mereka pada waktu malam. Sedangkan yang berpenghasilan rendah harus menyediakan pelita untuk menerangi rumah pada waktu malam.
Baca berita lain tentang PDAM di Tempo.co.