Jakarta - Lion Air terpaksa menunda penerbangan pesawat bernomor JT 787 rute Makassar-Surabaya karena ancaman bom dari salah seorang penumpang. Penumpang wanita berinisial ST tersebut mengatakan ada bom dalam barang bawaan yang hendak dimasukkan ke kabin.
Baca: Diduga Berisi Bom, Polisi Usut Koper Mencurigakan di RS Siloam
"Kejadian berlangsung saat proses masuk ke pesawat. ST mengaku ke salah satu awak kabin ada bom," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 5 Mei 2018.
Setelah mendapat informasi itu, kata Danang, petugas gabungan langsung memeriksa dan mengecek ulang pesawat, penumpang, barang bawaan, dan kargo.
Dia mengatakan pengecekan ini merupakan standar penanganan ancaman bom untuk alasan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. "Hasil pemeriksaan tidak ditemukan barang bukti berupa bom atau benda lain yang mencurigakan," katanya.
Akibat gurauan bom ini, penerbangan bernomor JT 787 yang terbang 5 Mei mengalami penundaan selama 80 menit. Pesawat yang semula akan terbang pukul 17.35 WIB diberangkatkan pukul 18.55 WIB. "Pesawat mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 19.30 WIB," ucap Danang.
Danang mengatakan keterlambatan pesawat JT 787 ini berpotensi menyebabkan penundaan pada rute Surabaya-Makassar dan Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu. Lion Air, kata dia, akan meminimalisir dampak yang timbul karena kejadian ini. "Agar jaringan penerbangan lainnya tidak terganggu," katanya.
Danang berujar, penumpang berinisial ST telah diserahkan ke Aviation Security Angkasa Pura I cabang Makasaar untuk penyelidikan lebih lanjut. Dia juga mengatakan agar masyarakat tidak menyampaikan informasi palsu seperti ini. "Semua yang terkait informasi bom baik sungguhan maupun bohong akan diproses dan ada sanksi tegas oleh pihak berwajib," tuturnya.
SYAFIUL HADI