TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI menggunakan momentum Ramadan untuk meningkatkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi lainnya. Direktur Konsumer BRI Handayani menyebutkan promo KPR menawarkan bunga khusus yang berlaku mulai masa Ramadan yakni mulai dari 7,25 persen.
“Untuk KPR kami punya promo Ramadan yakni bunga khusus fix sampai dengan 3 tahun sebesar 7,25 persen dan fix sampai dengan 5 tahun sebesar 7,75%. Tapi kalau di beberapa developer bisa di kisaran 5 persen karena ada kerja sama,” kata Handayani, Kamis, 5 Mei 2018.
Baca: Dirut BRI Sebut Nasabahnya Paling Rentan Jadi Korban Skimming
Handayani menyebutkan, pada momentum Ramadan biasanya tingkat konsumsi akan meningkat. Hal ini lantaran masyarakat, khususnya pekerja, akan mendapatkan tambahan dana dari Tunjangan Hari Raya.
Selain itu, perseroan juga menggelar promo-promo lain yang masih berkaitan dengan kredit konsumsi, seperti kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor. “Untuk usage kartu kredit harus dinaikkan karena ini momennya adalah Ramadan dan Lebaran, jadi banyak program usage di e-commerce, traveling seperti dengan Tiketcom, Traveloka, Tokopedia dan juga terkait groceries seperti dengan Ranch Market dan beberapa departement store lainnya,” paparnya.
Terkait kredit otomotif, bank Wong Cilik itu memacu kinerja lewat strategi kerja sama dengan beberapa perusahaan otomotif. “Untuk KKB kami, punya partner beberapa merek seperti kemarin baru diluncurkan dengan Mercedes Benz berupa promo bunga 0 persen untuk 3 tahun. Ada juga dengan BMW, Toyota, dan Honda.”
Dengan strategi-stategi tersebut, Handayani berharap pertumbuhan kredit konsumer BRI selama kuartal II/2018 dapat tumbuh dua digit di kisaran 19 - 20 persen. Sepanjang kuartal I/2018, kredit konsumer Bank BRI tumbuh sebesar 19 persen secara year on year menjadi Rp 116,3 triliun,.
Pertumbuhan kredit konsumer BRI itu didominasi oleh kredit berbasis payrol dengan porsi 77 persen dari total portofolio. Adapun, untuk KPR tumbuh 18,7 persen secara year on year, sedangkan kredit otomotif tumbuh 19,7 persen.