TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan konstruksi jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated saat ini sudah mencapai 30 persen, dan diharapkan selesai tepat waktu pada Maret 2019 atau sebelum mudik Lebaran tahun depan.
"Progres pembangunan jalan tol ini sudah 30 persen dan sudah dimulai pemasangan girder yang mempunyai panjang 60 meter di lima spot zona pekerjaan paralel," kata General Superintendent PT Waskita Karya Jakarta Cikampek II Elevated, Fatkhur Rozaq di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 Mei 2018.
Baca juga: Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Ditargetkan Beroperasi pada 2020
Ia menjelaskan, pengerjaan pemasangan girder itu termasuk pekerjaan yang menyita jalan eksisting, karena diangkut dengan kendaraan berat dari tempat stok girder di kilometer 25 dan kilometer 42.
Girder diangkut kendaraan berat beriringan tiga kendaraan dan itu hanya bisa dilakukan pada pukul 10 malam sampai pukul lima pagi dengan mengambil satu lajur jalan tol.
Karena itu, untuk mengejar target 70 persen sampai akhir 2018, Waskita Karya akan mengusulkan penggunaan satu lajur tambahan di kanan dan kiri proyek elevated yang ada di tengah jalan tol, sementara proyek pembangunan jalan tol elevated yang ada di pinggir jalan tol tidak akan mengambil jalur tol yang sudah ada.
Baca juga: Jasa Marga Mulai Cor Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
Fatkhur mengungkapkan pekerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek II Elevated itu akan dihentikan sepenuhnya pada H-10 sampai H+10 Lebaran 2018 untuk memperlancar arus mudik dan arus balik.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol sepanjang kurang lebih 38 kilometer itu nanti dikelola kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC).
ANTARA