TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Pahala Nugraha Mansury mengimbau karyawannya untuk tetap fokus pada pekerjaan. Hal tersebut terkait akan diadakannya mogok kerja yang dilakukan karyawan PT Garuda.
Tuntutan karyawan tersebut terkait dengan kerugian US$ 213.389.678 Garuda di tahun 2017. Pahala mengatakan dapat mendapatlan laba di 2018. "Kinerja perusahaan sejak triwulan ketiga 2017 terus membaik," kata dia kepada Tempo, Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: Pegawai Garuda Tuntut Direktur SDM Dicopot, Ini Kata Manajemen
Pahala mengatakan karyawan tidak dapat mengintervensi segala keputusan yang sudah dibuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dia menuturkan agar fokus terhadap pelayanan terhadap pelanggan.
Sebelumnya, Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (sekarga) menuntut diadakannya mediasi antara karyawan dengan jajaran direksi PT Garuda. Mereka menganggap kerugian hingga US$ 213.389.678 pada 2017 disebabkan oleh kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan.
Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution mengatakan ada tiga permasalahan internal yang berdampak terhadap pelayanan terhadap pelanggan. "Yaitu masalah oprasional, keuangan, dan hubungan industrial," kata dia.
Selain itu, Corporate Affairs Asosiasi Pilot Garuda, Kapten Eric Ferdinand menjelaskan pergantian direksi tersebut didasari oleh anggapan karyawan terhadap beberapa orang Direktur Garuda yang tidak mengerti permasalahan perusahaan.
Eric menjelaskan ada sekitar 1.500 pilot yang tergabung di asosiasi tersebut. Jika permintaan mereka tidak ditanggapi, maka seluruh karyawan Garuda akan melakukan mogok kerja. (*)
Lihat juga: Bermodal Sofa Bekas, Anak Muda Ini Jadi Raja Kafe