TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi pada April 2018 sebesar 0,1 persen. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menganggap angka inflasi tersebut baik. Menurut Darmin, jika ditargetkan hingga setahun, inflasi tahunan dengan angka tersebut diprediksikan mencapai 3,41 persen. Angka itu masih sesuai dengan target pemerintah, yakni sekitar 3,5 persen.
“Bagus, pokoknya, kalau inflasi itu di bawah 0,3 persen, itu masih oke, karena 0,3 persen dikali 12 itu 3,6,” kata Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: BPS: Berkat Panen Raya, Inflasi April 2018 Sebesar 0,1 Persen
Menjelang puasa, Darmin juga memastikan pemerintah akan senantiasa menjaga harga pangan. Terutama untuk komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga menjelang puasa dan Ramadan.
“Kalau beras, akan kami dorong lebih turun lagi. Daging terutama. Jadi memang secara keseluruhan kita belum tahu. Walaupun perannya tidak besar, biasanya cabai itu tekanannya lebih tinggi ke arah naik. Tapi, karena beras dan daging, arahnya kami coba turunkan pada bulan puasa dan Lebaran, inflasinya enggak tinggi,” ucap Darmin.
Tingkat inflasi 0,1 persen tersebut disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen dengan andil deflasi 0,05 persen. Turunnya harga beras menjadi faktor utama yang mempengaruhi deflasi bahan pangan hingga 0,08 persen. Bahan makanan lain yang turut menyumbang deflasi adalah ikan segar dan cabai merah dengan andil masing-masing 0,03 persen.
Berdasarkan laporan BPS, tingkat inflasi pada angka tersebut lebih rendah dibanding Maret 2018 sebesar 0,2 persen. Namun tingkat inflasi April 2018 lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 0,09 persen.
Adapun inflasi tahun kalender 2018 sebesar 1,09 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 3,41 persen.