TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak global naik pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi, 3 Mei 2018, WIB, didukung oleh dolar Amerika Serikat yang melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lain. Dolar berada di bawah tekanan pada Rabu, 2 Mei 2018, setelah Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari.
Namun pernyataan yang dirilis seusai pertemuan menunjukkan kepercayaan The Fed atas inflasi mengakui bahwa tingkat inflasi inti telah bergerak mendekati target bank sentral 2 persen. Para analis mengatakan pernyataan terbaru The Fed membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih banyak tahun ini.
Baca: Harga Minyak Mentah Dunia Turun Seusai Pertemuan Trump-Macron
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lain, turun 0,15 persen menjadi 92,314 pada akhir perdagangan. Harga minyak mendapat dukungan karena dolar AS yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lain.
Di sisi data, stok minyak mentah Amerika Serikat membukukan kenaikan kejutan sebanyak 6,2 juta barel dalam seminggu, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, 2 Mei 2018.
Patokan AS, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 0,68 dolar AS menjadi 67,93 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli meningkat 0,23 dolar AS menjadi 73,36 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca berita tentang harga minyak lain di Tempo.co.