TEMPO.CO, Jakarta -Selama enam jam, Sabtu 5 Mei 2018, angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) dari Lembar Lombok Barat - Padangbai Karangasem Bali ditutup. Dari Lembar sebanyak empat pemberangkatan dan dari Padangbai lima pemberangkatan yang ditiadakan.
Penutupan ini dilakukan karena pada waktu tersebut, sebanyak 51 unit kapal perang, tiga pesawat fix wing, dan delapan unit helikpter dari 37 negara melakukan kegiatan bersama dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 yang diikuti oleh sejumlah 5.500 orang anggotanya.
Baca: Triwulan Pertama, Penumpang Bandara Ngurah Rai Bali Naik 7 Persen
Sabtu pagi itu, MNEK 2018 dibuka oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Staf TNI Angkat Laut Laksamana Ade Supandi. Upacara pembukaan diselenggarakan di Pelabuhan Laut Lembar. Sedangkan kapal-kapal perang tersebut lego jangkar di luar teluk Lembar.
Juru bicara ASDP Lembar Dheny Nurdiana Putra menjelaskan adanya jadwal penutupan keberangkatan kapal tersebut mulai pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang. ''Ada sekitar empat keberangkatan yang ditunda,'' kata Dheny Nudiana Putra kepada Tempo, Rabu siang, 2 Mei 2018.
Pada jadwal penutupan tersebut, karena bukan jam padat biasanya rata-rata setiap keberangkatan kapal memuat 15 unit roda empat mobil campuran besar dan keluarga maupun 20 unit roda dua. ''Ini dalam rangka menyukseskan MNEK 2018,'' ujarnya. Biasanya, penutupan keberangkatan kapal feri hanya dilakukan pada waktu Hari Raya Nyepi di Bali dan cuaca buruk di laut.
Manajer Usaha ASDP di Padangbai Karangasem Bali Wayan Rosta juga menjelaskan secara terpisah, adanya penutupan mulai dari pukul 00.00 hingga 7.30 pagi. Penundaan dari Pelabuhaan Padangbai Bali terjadi lima keberangkatan kapal. Karena dinihari tidak banyak, biasanya rata-rata muatan kendaraan roda empat campuran besar dan mobil keluarga 20-25 unit dan motor 20 - 25 unit. ''Dari Padangbai padatnya pagi sampai tengah malam saja,'' ucapnya.
Meskipun MNEK 2018 juga memiliki kegiatan bhakti sosial di pulau Nusa Penida Bali, tetapi terjadi dampak yang dirasakan mengganggu. Hanya ada tiga unit kendaraan ke Nusa Penida untuk mengangkut personil TNI AL. Yaitu berupa truck dan bus. ''Sekarang ini sudah standby di Padangbai,'' kata Rosta.
Sebelumnya, Wakil Kordinator Bidang Engineering Civil Assistance Project (ENCAP) Letkol (Mar) Didik Widioko menjelaskan bahwa Lombok akan menjadi lokasi berlangsungnya MNEK 2018 yang merupakan kegiatan ke-3 yang berlangsung di Indonesia. Sebelumnya berlangsung di Batam Kepulauan Riau (2014), Padang Sumatra Barat (2016). ''Prajurit Angkatan Laut ini akan melakukan kegiatan bersama,'' ujarnya. Diantaranya parade adalah kapal fregat, landing ship tank, corvette, patroli dan kapal induk heli kapal perang di Selat Lombok.
Selama penyelenggaraan MNEK 2018, akan dilakukan latihan bersama di darat dan di laut, bakti sosial pembangunan sarana dan prasarana, bakti kesehatan, kirab kota, Mataram Komodo Fleet Run, fun bike, program kuliner, culture perfomance, demo pesawat udara, joy sailing, kemah pesisir, transplantasi terumbu karang, penenggelaman prasasti, dan city tour.
Pada kegiatan tersebut akan dibuka 40 gerai untuk memperkenalkan kerajinan tangan dan makanan lokal termasuk melombakan masakan khas Ayam Taliwang Lombok yang diikuti oleh para awak kapal AL asing tersebut. Di kawasan Lombok Epicentrum Mal (LEM) Mataram juga dihadirkan atraksi hiburan lokal.
Baca berita tentang Bali dan Lombok lainnya di Tempo.co.