TEMPO.CO, Chicago - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan dolar Amerika Serikat yang sedikit lebih tinggi. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun US$ 4,2 atau 0,32 persen menjadi ditutup di US$ 1.319,2 per ounce.
Indeks dolar Amerika, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,24 persen menjadi 91,77 pada pukul 19.00 GMT. Emas dan dolar Amerika biasanya bergerak berlawanan arah. Artinya, jika dolar Amerika naik, emas berjangka akan turun karena emas yang dihargakan dalam mata uang Amerika akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Baca: Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp 653.000 per Gram
Seperti diketahui, para pembuat kebijakan bank sentral Amerika dijadwalkan akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa waktu setempat. Pada Rabu, 2 Mei 2018, mereka diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan. "Dan mengisyaratkan tidak ada perubahan ke jalur pengetatan dua kenaikan suku bunga pada tahun ini," demikian seperti dikutip dari kantor berita Xinhua, Selasa, 1 Mei 2018.
Adapun logam mulia lain, perak untuk pengiriman Mei turun 9,6 sen AS atau 0,58 persen menjadi menetap di US$ 16,401 per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun US$ 12 atau 1,31 persen menjadi ditutup pada US$ 904,4 per ounce.
Sepanjang pekan lalu, harga emas mengalami penurunan mingguan 1,1 persen meskipun membukukan kenaikan moderat pada Jumat pekan lalu. Hal ini terjadi setelah imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Amerika bertenor 10 tahun turun dari level di atas 3 persen menjadi sekitar 2,96 persen.
ANTARA