TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi enggan berkomentar soal rekaman antara Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur PLN Sofyan Basri yang tersebar di media sosial. "Saya tidak mau berkomentar sebelum semuanya jelas," ucapnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 30 April 2018.
Satu suara dengan Presiden, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak mengetahui soal rekaman tersebut. "Saya enggak tahu, belum dengar," ujarnya sambil berjalan menuju mobilnya.
Simak: Presiden PKS Minta Jokowi Usut Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN
Rekaman pembicaraan tersebut diunggah di Instagram oleh akun @jokerpolitik pada Jumat, 27 April 2018. Dalam keterangannya, akun itu menuliskan, "Akhirnya kedok terbongkar."
Menanggapi hal tersebut, Rini menuturkan akan melaporkan penyebar rekaman itu. Namun dia belum mengatakan kepastian waktu pelaporan tersebut. "Lihat nanti, tunggu saja," ucapnya.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Imam Apriyanto Putro membenarkan adanya percakapan antara Menteri Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Namun, menurut Imam, percakapan keduanya yang beredar di media sosial telah dipotong.
Imam berujar, perbincangan itu dilakukan tahun lalu. Namun proyek penyediaan energi yang dimaksud akhirnya tidak terealisasi karena dianggap belum meyakinkan dapat memberi keuntungan optimal, baik untuk Pertamina maupun PLN.
Terkait dengan penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan, Imam menuturkan Kementerian BUMN akan mengambil langkah hukum. Menurut dia, penyebaran editan video yang melibatkan Rini Soemarno itu menyesatkan masyarakat.