TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau KSPSI Andi Gani Nena Wea menyatakan akan ada sekitar 75 ribu hingga 85 ribu orang yang akan ikut serta dalam aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh atau May Day di depan Istana Negara, Jakarta, pada 1 Mei 2018.
"Sekitar 75-85 ribu itu estimasi massa yang ikut aksi di Istana, sedangkan untuk seluruh Indonesia jumlahnya sekitar 200 ribuan," ujar Gani saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam, 29 April 2018.
Baca: Hari Buruh, Serikat Pekerja Suarakan Nasib Ojek Online
Gani menjamin aksi buruh kali ini akan berlangsung damai seperti tahun-tahun sebelumnya. "May Day akan tetap berlangsung damai dan aman. Saya sudah delapan tahun menjadi pemimpin aksi dan tidak pernah terjadi bentrokan besar," ujar Gani.
Seperti diketahui, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono resmi menandatangani peraturan presiden yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional, pada Juli 2013. Seluruh dunia juga memperingati 1 Mei sebagai Hari Buruh.
Aksi May Day 2018, ujar Gani, akan digelar di depan Istana Negara, Jakarta, 1 Mei 2018, mulai pukul 09.00 WIB. Massa diperkirakan akan berasal dari daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, atau Jabodetabek serta dari Jawa Barat.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berharap peringatan Hari Buruh diselenggarakan dengan riang gembira. Serikat buruh, ujar dia, harus berjuang dengan rasa riang gembira. "Karena itu, silakan isi dengan kegiatan positif," ujarnya di lokasi yang sama. "Yang mau demo juga silakan saja asalkan tertib.”