Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Geologi Temukan Potensi Besar Bahan Pupuk di Pati

image-gnews
Pengunjung mengamati foto yang dipamerkan pada Expo Foto Geo di Auditorium Geologi, Bandung, Jabar, 8 Desember 2014. Mendapatkan penghargaan juara ke-2 media humas 2014, Majalah Geomagz yang diterbitkan oleh Badan Geologi ini memamerkan 80 foto pemandangan alam. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pengunjung mengamati foto yang dipamerkan pada Expo Foto Geo di Auditorium Geologi, Bandung, Jabar, 8 Desember 2014. Mendapatkan penghargaan juara ke-2 media humas 2014, Majalah Geomagz yang diterbitkan oleh Badan Geologi ini memamerkan 80 foto pemandangan alam. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi menemukan potensi besar batuan mengandung kalium di daerah sekitar kaki Gunung Muria, Jawa Tengah. Temuan baru itu diharapkan bisa mengurangi impor pupuk yang beberapa tahun ini meningkat, seperti dari Cina dan Rusia.

“Dari kuantitas dan kualitasnya, Pati berpotensi lebih besar batuan kaliumnya,” kata Moehamad Awaludin, Kepala Bidang Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Bandung, Jumat, 27 April 2018.

Baca: Peremajaan Lahan Sawit, PT. Pusri Siapkan Pupuk Non Subsidi

Kalium merupakan bahan utama pembuatan pupuk selain nitrogen dan fosfat. Hasil penyelidikan Badan Geologi menunjukkan sumber daya batuan yang mengandung kalium di daerah sekitar Gunung Muria, Jawa Tengah, sebesar 11,76 miliar ton. “Kalium biasa ditemukan pada batuan basalt, tapi kadarnya di berbagai tempat berbeda,” ujar Awaludin.

Sebarannya berada di tiga kabupaten, yakni Jepara sebesar 237,96 juta ton, Kabupaten Pati 665,37 juta ton, dan Kabupaten Kudus hingga 10,83 miliar ton. “Batuan berkalium di Kabupaten Pati mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibanding kedua kabupaten lainnya,” kata Awaludin. Kandungan kaliumnya berkisar 1,92 hingga 8,79 persen berat batu berdasarkan hasil analisis laboratorium Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian.

Penelitian dan eksplorasi yang berkaitan dengan program ketahanan pangan Indonesia itu berlangsung sejak 2015. Pada 2017, kata Awaludin, tim memfokuskan penelitian di daerah Pati, Jawa Tengah, karena kualitas atau kadarnya lebih unggul dibandingkan dengan daerah lain. Di Pati, tim meneliti di lima blok, seperti Medani, Cluwak, dan Desa Payak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun ini, kata Awaludin, tim riset masih melanjutkan kerja di Pati. Hasil akhirnya, seperti pemetaan batuan berkalium dan besaran potensinya, akan diselesaikan sekitar Oktober-November 2018. Badan Geologi selanjutnya akan merekomendasikan temuannya ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Diharapkan potensi batuan pembawa kalium di daerah Pati dapat menjadi alternatif pengganti pupuk kalium (NPK) yang selama ini masih diimpor. Selain itu, kata Awaludin, berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian, pendapatan petani dan pemerintah daerah, serta mengurangi beban devisa negara.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2017, impor pupuk dari berbagai negara meningkat pada 2008. Jumlah impor yang tertinggi sebanyak 1 juta ton. Impor kedua yang terbesar dari Cina sekitar 900 ribu ton, kemudian dari Rusia sekitar 750 ribu ton. Grafik impor pupuk itu semakin menjulang hingga 2016.

Impor dari Cina mencapai 2 juta ton lebih, Kanada sekitar 1,250 juta ton, dan dari Rusia relatif stabil sejak 2014 sekitar 750 ribu ton. Indonesia tercatat juga mengimpor pupuk dari Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Malaysia, Yordania, Australia, Jerman, dan Norwegia.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Eco Enzyme

6 hari lalu

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Rusia Berhenti Beri Diskon Pupuk kepada India

10 hari lalu

Petani menaburkan pupuk di ladang gandum di pinggiran Ahmedabad, India, 15 Desember 2015. REUTERS/Amit Dave
Rusia Berhenti Beri Diskon Pupuk kepada India

Tahun lalu, Rusia melancarkan penjualan agresif Rusia dengan diskon besar-besaran sehingga mengikis pangsa pasar India terhadap eksportir pupuk lain.


Telkom University Luncurkan Si Soil, Alat Pendeteksi Kondisi Tanah Pertanian

10 hari lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Telkom University Luncurkan Si Soil, Alat Pendeteksi Kondisi Tanah Pertanian

Telkom University membuat alat pendeteksi kondisi tanah yang dinamakan Si Soil. Teknologi pertanian itu terintegrasi dengan aplikasi.


Ekonom: Risiko Inflasi Beras Masih Tinggi

20 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Ekonom: Risiko Inflasi Beras Masih Tinggi

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai risiko inflasi dari beras ke depan masih relatif tinggi karena naiknya harga pupuk dan fenomena El Nino.


Tingginya Harga Pupuk dan Dampak El Nino Bayangi Kenaikan Inflasi Beras

20 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Tingginya Harga Pupuk dan Dampak El Nino Bayangi Kenaikan Inflasi Beras

Josua Pardede menilai risiko inflasi dari beras ke depan masih relatif tinggi.


Diduga jadi Penyebab Kelangkaan, DPR Ungkap Ada Perbedaan Alokasi dan Realisasi Anggaran Pupuk Subsidi

23 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Klaten akan mendistribusikan pupuk bersubsidi berdasarkan rekomendasi Balitbangtan.
Diduga jadi Penyebab Kelangkaan, DPR Ungkap Ada Perbedaan Alokasi dan Realisasi Anggaran Pupuk Subsidi

Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sudin menyoroti soal kelangkaan pupuk subsidi di Tanah Air.


Hasil Audit BPK, Utang Pengadaan Pupuk Subsidi Kementan Capai Rp 27 Triliun

23 hari lalu

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Hasil Audit BPK, Utang Pengadaan Pupuk Subsidi Kementan Capai Rp 27 Triliun

Total utang pengadaan pupuk subsidi periode 2020 hingga 2023 Rp 27 triliun terungkap dari hasil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


Dosen dan Mahasiswa UI Kenalkan Teknologi Pengolah Limbah Pangan Menjadi Pupuk di Bandung

25 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia atau SIL UI mengenalkan teknologi pengolah limbah khusus pangan di rumah tangga menjadi pupuk cair di Bandung, 26 Agustus 2023. (Dok.SIL UI)
Dosen dan Mahasiswa UI Kenalkan Teknologi Pengolah Limbah Pangan Menjadi Pupuk di Bandung

Pupuk cair itu dihasilkan dari pengolahan limbah nasi yang sederhana.


Mengenal Lengkuas Merah dan Cara Menanamnya di Pot

34 hari lalu

Ilustrasi lengkuas (Pixabay.com)
Mengenal Lengkuas Merah dan Cara Menanamnya di Pot

Lengkuas merah adalah salah satu tanaman tradisional kaya akan khasiat


Mentan Minta Pembenahan Distribusi Pupuk Dilakukan Secepatnya

50 hari lalu

Mentan Minta Pembenahan Distribusi Pupuk Dilakukan Secepatnya

SOP harus diperkuat sehingga mekanisme distribusi pupuk bisa lebih baik