TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio memastikan kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak perlu dikhawatirkan meskipun mengalami anjlok. Tito mengatakan tidak ada dana asing investor yang keluar dari pasar modal.
"Dana asing secara year-on-year uangnya masih ada di negara ini. Investor aktif rata-rata 40 ribu per hari," katanya dalam konferensi pers di gedung BEI, Jakarta Selatan, Kamis, 26 April 2018. Angka tersebut, kata Tito, meningkat dari tahun sebelumnya, yang mencapai 31 ribu investor per hari.
Baca: IHSG Anjlok Nyaris 3 Persen, Tinggalkan Level 6.000
Tito berujar, saat ini, jumlah saham aktif yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia mencapai 85 persen. Dia menilai angka itu terbilang wajar jika mengalami kenaikan dan penurunan. Sebab, jumlah tersebut masih lebih tinggi dari Singapura, yang hanya 65 persen.
Adapun tingkat likuiditas pasar modal hari ini terbilang tinggi, yakni Rp 430 ribu dari rata-rata Rp 380 ribu per hari. Tito juga menyebut frekuensi transaksi masih terbilang bagus, yakni 386 ribu transaksi.
Atas dasar itu, Tito optimistis pertumbuhan Indonesia di pasar modal masih sangat baik. "Jumlah investor masih meningkat, saya anggap kita masih confidence," ucapnya.
IHSG BEI pada Kamis sore ditutup melemah seiring terbukanya peluang bank sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikkan suku bunganya.
IHSG ditutup melemah 170,65 poin atau 2,81 persen menjadi 5.909,19, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 34,97 poin (3,57 persen) menjadi 943,29.