TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, 26 April 2018, ditutup melemah seiring terbukanya peluang bank sentral Amerika Serikat, The Fed, untuk menaikkan suku bunganya.
IHSG ditutup melemah 170,65 poin atau 2,81 persen menjadi 5.909,19, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 34,97 poin (3,57 persen) menjadi 943,29.
Baca juga: IHSG Lanjutkan Pelemahan, Turun 2,40 Persen
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto mengatakan pelemahan IHSG saat ini cenderung dipengaruhi sentimen eksternal dimana investor menilai imbal hasil di negara maju, dalam hal ini Amerika Serikat, lebih baik dibandingkan negara berkembang.
"Dana akan mengalir ke tempat yang lebih menguntungkan, naiknya suku bunga The Fed dinilai memberikan imbal hasil di AS lebih baik," ujar dia di Jakarta, Kamis, 26 April 2018.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai politik di dalam negeri yang mulai muncul sedikit menambah kekhawatiran investor, situasi itu dikhawatirkan mengganggu fundamental ekonomi nasional.
Baca juga: Pelemahan Rupiah Picu IHSG Merosot hingga 1,24 persen
Sementara itu, Chief Economist and Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menilai pelemahan IHSG saat ini cenderung bersifat jangka pendek. Menurutnya, pelemahan IHSG saat ini bukan disebabkan oleh sentimen fundamental.
"Kalau turun karena fundamental, mungkin perlu khawatir. Namun kalau bukan karena fundamental, jangan panik, tetap berinvestasi sesuai dengan profil risiko investasinya," katanya.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 438.595 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,506 miliar lembar saham senilai Rp 10,148 triliun. Sebanyak 67 saham naik, 345 saham menurun, dan 81 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Kemarin, Rabu, 25 April 2018, IHSG juga ditutup melemah 149,78 poin atau 2,40 persen menjadi 6.079,85 dipicu faktor eksternal mengenai imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang menguat.
ANTARA