TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Depok, Jawa Barat, akan dibuka dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada Juli 2018.
"Kami akan mengedepankan keunggulan dengan memberikan layanan standar internasional karena kami mempunyai SDM yang mumpuni," kata Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis di sela-sela acara Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri 2018 (ARSPTN) di Depok, Jawa Barat, Rabu, 25 April 2018.
Baca juga: Rumah Sakit UI Dipastikan Beroperasi Januari 2018
Ia mengatakan nantinya RSUI ini akan memberikan pelayanan kepada pasien BPJS yang telah mendapat rujukan dari puskesmas atau klinik kesehatan. Selain itu, rumah sakit ini juga menjalin kerja sama dengan RUSD Kota Depok, Jawa Barat. "Saat ini masih menunggu izin yang diberikan oleh Pemkot (Pemerintah Kota) Depok," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUI Julianto Witjaksono mengatakan RSUI hadir sebagai Rumah Sakit yang dapat menjalankan fungsi strategisnya untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus wahana untuk pendidikan dan penelitian.
RSUI hadir sebagai Rumah sakit pendidikan pertama di Indonesia yang dirancang dengan mengakomodasi konsep kenyamanan dan keselamatan pasien, menerapkan bangunan tahan gempa hingga 9 Skala Richter, serta memperhatikan standar akreditasi keselamatan internasional.
Baca juga: Universitas Indonesia Bangun Rumah Sakit
Dikatakan Julianto, RSUI juga mempersiapkan pembentukan berbagai pusat pendidikan penelitian (research institute) yang akan menjadi cikal bakal suatu pelayanan unggulan berbasis teknologi.
RSUI memiliki peralatan medis terkini (state of the art of medical equipments) untuk menyelenggarakan penelitian klinik, penelitian operasional dan penelitian biomedik yang akan melahirkan inovasi dalam deteksi dini penyakit, pengobatan, perawatan dan pemulihan kesehatan.
Diharapkan melalui upaya tersebut Rumah Sakit Universitas Indonesia mampu menjadi penyedia pelayanan kedokteran dan kesehatan serta pencetak tenaga dokter maupun kesehatan lainnya yang andal dan mampu menjawab tantangan di era revolusi industri kesehatan.
ANTARA