TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelabuhan Kementerian Perhubungan Chandra Irawan mengatakan masih melakukan negosiasi penentuan harga dalam pembangunan Pelabuhan Patimban paket dua dan tiga. "Untuk paket satu sudah selesai negosiasinya," ujarnya di kantor Kementerian Perhubungan, Selasa, 24 April 2018.
Chandra menuturkan, karena proyek tersebut bernilai di atas Rp 100 miliar, maka penetapannya dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Mungkin masih seminggu sampai dua minggu ke depan," tuturnya.
Baca juga: Astra Infra Berminat Jadi Operator Pelabuhan Patimban
Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Patimban bakal dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama terbagi dalam dua fase. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban bakal memiliki terminal kendaraan, yang bisa menampung hingga 360 ribu unit kendaraan per tahun.
Kementerian Perhubungan menargetkan tahap pertama Pelabuhan Patimban ditargetkan bisa beroperasi pada Maret 2019. Selain mencakup terminal kendaraan, tahap pertama mencakup terminal peti kemas dengan kapasitas 800 ribu TEUs.
Proyek Pelabuhan Patimban dibiayai pinjaman dari Jepang 118,9 miliar yen atau sekitar Rp 14,2 triliun, yang bakal dikucurkan secara bertahap sesuai dengan progres konstruksi. Jepang mematok bunga pinjaman 0,1 persen dan jasa konsultasi 0,01 persen dengan durasi pinjaman 40 tahun.