TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah lalu lintas penumpang di 13 bandar udara atau bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) pada triwulan I/2018 naik 10 persen dibanding periode yang sama pada 2017.
"Angkasa Pura I terus melakukan pengembangan bandara untuk memicu dan mengantisipasi potensi pertumbuhan penumpang tiap tahun. Pengembangan dilakukan juga untuk menjaga standar layanan kepada pengguna jasa bandara," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 22 April 2018.
Baca juga: AP II Larang Masyarakat Main Layangan di Area Bandara
Pada triwulan I/2018, trafik penumpang di 13 bandara Angkasa Pura I mencapai 22,38 juta orang, naik 10 persen dibanding periode yang sama pada 2017, yang mencapai 20,35 juta orang.
Pertumbuhan trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, dengan pertumbuhan 18,79 persen dari 1 juta orang menjadi 1,19 juta orang pada triwulan I tahun lalu.
Pertumbuhan tertinggi kedua terjadi di Bandara Frans Kaisisepo, Biak, sebesar 17,96 persen dari 99.119 penumpang menjadi 116.925 penumpang pada triwulan I 2017.
Sementara itu, Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, mengalami pertumbuhan penumpang tertinggi ketiga dengan pertumbuhan 17,5 persen pada triwulan I 2018 menjadi 1,98 juta orang dari 1,69 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Melihat tren pertumbuhan ini dan kondisi minimnya kapasitas, terutama di bandara-bandara dengan pertumbuhan tinggi, seperti Bandara Adisutjipto dam Bandara Ahmad Yani, Angkasa Pura I tengah melakukan pengembangan, bahkan pembangunan bandara baru.
Pengembangan itu antara lain terminal baru Bandara Ahmad Yani yang direncanakan dapat dioperasikan pada Juni 2018 sehingga dapat melayani arus mudik Lebaran 2018.
Sebagai informasi, kapasitas ideal Bandara Ahmad Yani hanya dapat menampung 800 ribu penumpang tiap tahun. Sedangkan pada 2017 lalu, trafik penumpang Bandara Ahmad Yani sudah mencapai 4,4 juta orang.
"Oleh karena itu, Angkasa Pura I membangun terminal baru di utara jalur lepas landas dengan konsep bandara hijau," kata Faik. Selain itu, bandara yang tengah dibangun saat ini untuk memfasilitasi pertumbuhan penumpang, yaitu Bandara Internasional Baru Yogyakarta di Kulonprogo. Sebagian besar penerbangan menuju Yogyakarta akan dipindahkan ke bandara tersebut dari Bandara Adisutjipto.
Kapasitas ideal Bandara Adisutjipto saat ini dapat menampung 1,7 juta penumpang setahun. Namun, pada 2017 lalu, trafik penumpang bandara ini sudah mencapai 7,8 juta orang.
Pada 2018, Angkasa Pura I menganggarkan dana investasi pengembangan dan pemeliharaan bandara Rp 18,8 triliun, yang Rp 14,8 triliun di antaranya digunakan untuk pengembangan bandara dan Rp 4 triliun untuk operasional rutin.
ANTARA