Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Terus Melemah, Ekonom Sebut 5 Faktor Penyebabnya

Reporter

Editor

Martha Warta

image-gnews
Petugas penukaran mata uang asing menghitung uang pecahan 100 dolar AS di lokasi penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, 28 Maret 2018. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.745 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/3/2018). TEMPO/Tony Hartawan
Petugas penukaran mata uang asing menghitung uang pecahan 100 dolar AS di lokasi penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, 28 Maret 2018. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.745 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/3/2018). TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara memprediksi pelemahan nilai tukar rupiah akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2018, dengan proyeksi kurs berada di atas Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah hingga pukul 14.35 siang ini, terus melemah hingga menyentuh level  Rp13.853 per dolar AS.

Menurut Bhima, ada beberapa faktor yang membuat kurs rupiah terus melemah. Pertama, investor asing melakukan spekulasi terkait prediksi kenaikan Fed rate pada rapat FMOC 1-2 Mei 2018. "Spekulasi ini membuat capital outflow di pasar modal mencapai Rp 7,78 triliun dalam 1 bulan terakhir," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 20 April 2018.

Baca: Rupiah Kembali Tertekan karena Dampak Kenaikan Bunga The Fed

Faktor kedua, harga minyak mentah diprediksi naik lebih dari USD 75 per barel akibat perang di Suriah dan ketidakpastian perang dagang AS-Cina. "Hal ini membuat inflasi jelang Ramadan semakin meningkat karena harga bbm non subsidi seperti pertalite dan pertamax menyesuaikan mekanisme pasar," ujarnya.

Ketiga, permintaan dolar AS diperkirakan naik pada triwulan II 2018 karena emiten secara musiman membagikan dividen. "Karena investor di pasar saham sebagian besar adalah investor asing sehingga mengonversi hasil dividen rupiah ke dalam mata uang dolar," ujarnya.

Keempat, Bank Indonesia dianggap belum memberikan sentimen positif ke investor karena masih menahan bunga acuan di 4,25%. Kebijakan moneter dianggap terlalu berhati-hati. Terakhir, Bhima memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2018 tidak akan mencapai 5,1%. "Hal ini disebabkan konsumsi rumah tangga masih melemah terbukti dari indeks keyakinan konsumen dan data penjualan ritel yang turun pada triwulan I. Sentimen ini membuat pasar cenderung pesimis," ujarnya.

Untuk itu , lanjut Bhima, pemerintah harus memperkuat kinerja ekonomi domestik karena sebagian besar yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah fundamental ekonomi. Kemudian, pengusaha terutama yang memiliki Utang Luar Negeri diharapakan untuk melakukan hedging karena fluktuasi kurs dapat membuat risiko gagal bayar utang valas meningkat.

Kemudian bagi perusahaan yang bersiap membagikan dividen, ujarnya, perlu mempersiapkan pasokan dolar untuk memitigasi kedepannya kurs dolar semakin mahal. "Cadangan devisa pastinya akan terus tergerus untuk stabilitas nilai tukar. BI tidak bisa mengandalkan cadangan devisa sebagai satu-satunya instrumen untuk menjaga stabilitas nilai tukar," ujarnya.

Sebelumnya, BI baru saja menggelar rapat deputi gubernur yang memutuskan menahan suku bunga acuan di angka 4,25 persen dan optimistis bisa mengelola berbagai risiko stabilitas yang mengancam, terutama yang berasal dari domestik. "Kami sudah merekam semua tekanan, dan masih yakin inflasi di 3,5 persen plus minus satu persen," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di kantornya, Kamis malam, 19 April 2018.

Dody mengatakan, BI akan terus menjaga stabilisasi pasar melalui valas dan surat utang. Dengan aliran modal asing yang terus masuk, BI yakin cadangan devisa tidak akan tergerus terlalu dalam untuk menjaga nilai tukar rupiah.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

10 jam lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.


Rupiah Melemah Imbas Konflik Iran-Israel, Diklaim Lebih Baik dari Malaysia

12 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Rupiah Melemah Imbas Konflik Iran-Israel, Diklaim Lebih Baik dari Malaysia

Meski terjadi pelemahan, Airlangga mengklaim indeks rupiah masih lebih baik dibandingkan beberapa negara di Asia.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

15 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Pengamat Nilai Rupiah Berpotensi Melemah Pasca Lebaran, Serangan Iran ke Israel jadi Pendorong

18 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Pengamat Nilai Rupiah Berpotensi Melemah Pasca Lebaran, Serangan Iran ke Israel jadi Pendorong

Ada beberapa faktor yang mendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah belakangan ini.


Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat eselon I Kemenkeu memaparkan kinerja APBN Kita edisi Desember 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 15 Desember 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat melanjutkan tren defisit dengan nilai Rp35 triliun per 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.


Cuti Lebaran Disebut Melemahkan Nilai Rupiah, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Cuti Lebaran Disebut Melemahkan Nilai Rupiah, Apa Alasannya?

Mengapa cuti Lebaran dianggap berpengaruh pada pelemahan nilai rupiah terhadap dolar?


Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

2 hari lalu

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.


Rupiah Melemah saat Perdagangan Domestik Libur, Ini Kata Analis

2 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Melemah saat Perdagangan Domestik Libur, Ini Kata Analis

Analis memperkirakan kurs rupiah pada Selasa depan akan bergerak menyesuaikan dengan tren penguatan US$ secara global.


Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

2 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 13 April 2024 dimulai dengan nilai rupiah anjlok ke level Rp 16.128 per dolar AS.


Rupiah Kian Melemah, Pengamat Soroti Imbasnya terhadap Kenaikan Harga Impor

3 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Rupiah Kian Melemah, Pengamat Soroti Imbasnya terhadap Kenaikan Harga Impor

Hampir tidak ada sentimen positif yang dapat mendukung penguatan rupiah.