TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai keputusan pemerintah untuk menambah libur Lebaran akan memberi dampak positif bagi situasi perdagangan.
“Ada plus-minusnya. Positifnya, perdagangan retail meningkat dan logistik penyaluran juga lebih baik lagi,” kata Enggar ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat, 20 April 2018.
Baca juga: BI Sebut Tambahan Libur Lebaran Genjot Konsumsi Masyarakat
Pemerintah menambah tiga hari cuti bersama berkaitan dengan libur Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah yang jatuh pada 14-15 Juni 2018. Penambahan cuti diberikan pada 11-12 Juni 2018 dan 20 Juni 2018.
Penambahan cuti bersama tersebut telah dituangkan dalam SKB tiga menteri dan telah ditandatangani Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, dengan disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Rabu, 18 April 2018.
Menurut Enggar, penambahan libur Lebaran itu juga berdampak negatif bagi perdagangan. Sebab, semakin lama waktu libur, semakin sedikit pula produksi komoditas yang dihasilkan.
“Kalau libur kelamaan, produksi juga akan berkurang,” katanya.
Menteri Perdagangan itu mengimbau para produsen memperbanyak produksi komoditas sebelum libur Lebaran untuk persediaan stok.