TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat capital inflow atau aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dalam dua pekan pertama April 2018, menembus angka USD 800 juta.
Menurut Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, meningkatnya kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, salah satunya karena dipicu kenaikan peringkat utang Indonesia yang dirilis oleh Moody’s beberapa waktu lalu.
Lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat tersebut memberikan kenaikan sovereign rating (rating upgrade) bagi Indonesia, dari Baa3 positive outlook menjadi Baa2 stable outlook atau setara dengan level BBB. Kenaikan rating itu menunjukkan bahwa surat berharga yang diterbitkan Indonesia masuk dalam kategori moderate credit risk dan medium grade.
Simak: Modal Asing di Pasar Modal Indonesia Rp157 Triliun
Selain itu, lanjutnya, Surat Utang Negara yang masuk ke dalam Global Bond Index, juga berdampak pada kepercayaan investor. "Namun sejumlah risiko global, seperti rencana kenaikan lagi suku bunga The Fed dan juga dinamika perangkat dagang AS-Tiongkok, tentu harus terus diwaspadai," ujarnya.
Untuk itu, jelasnya, BI akan terus menjaga stabilisasi pasar melalui valas dan surat utang. Dengan aliran modal asing yang terus masuk, BI yakin cadangan devisa tidak akan tergerus terlalu dalam untuk menjaga nilai tukar rupiah.