TEMPO.CO, PANGKALPINANG - Menjelang bulan suci ramadhan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai melakukan persiapan untuk memantau stok sembako dan menstabilkan harga, termasuk harga daging. Ada tiga jenis komoditas pangan yang menjadi perhatian dan paling dikhawatirkan satgas pangan, yakni kebutuhan dan harga daging sapi, daging ayam dan telur ayam.
"Kalau untuk beras, gula dan sembako lainnya kita tidak khawatir. Persoalan utama adalah untuk daging sapi, daging ayam dan telur ayam. Ini selalu jadi masalah karena di Bangka Belitung sedikit susah dikendalikan dan harganya secara tentatif relatif naik," ujar Ketua Satgas Pangan Bangka Belitung Komisaris Besar Mukti Juharsa kepada wartawan, Kamis, 19 April 2018.
Simak: Harga Daging Sapi Tembus Rp 130 Ribu per Kg
Mukti menuturkan pihaknya bekerja sama dengan Bulog akan mengantisipasi tingginya permintaan daging dengan mendatangkan daging kerbau dari luar daerah.
"Nanti dua minggu lagi kita rapat. Saya akan undang semua pihak terkait. Kalau untuk rencana mendatangkan daging kerbau, akan kita prioritaskan untuk masyarakat Pulau Belitung," ujar dia.
Sedangkan untuk beras, kata Mukti, pihaknya sedikit tenang karena sudah ada kepastian bahwa stok beras untuk Bangka Belitung sudah melebihi kebutuhan dan aman hingga selesai lebaran. Selain itu, kata dia, harga beras pun rata-rata sudah dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 8.600,-.
"Kalau beras kita tidak takut, baik itu medium maupun premium. Stoknya sudah berlebih. Dan harganya selisih Rp 300 dibawah HET. Begitu juga dengan gula dan sembako lainnya. Nanti dua minggu lagi kita akan rapat pemantapan dan persiapan lainnya untuk seluruh komoditas pangan," ujar dia.
Mukti menambahkan pihaknya mengharapkan peran serta masyarakat untuk melaporkan adanya pelanggaran penimbunan bahan makanan, yang salah satunya menyebabkan harga daging melejit. Pihaknya akan terus memantau distribusi barang hingga ke tingkat pengecer.
"Kalau ada yang memanfaatkan untuk kepentingan tertentu, laporkan saja. Akan kita proses hukum. Jangan sampai kepentingan masyarakat banyak dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari keuntungan," kata dia. "Pedagang pun kita tidak masalah mencari keuntungan. Asal yang wajar dan masuk akal. Kalau harga naik laporkan ke saya."