TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jalan tol Kunciran-Cengkareng hingga kini masih terkendala pembebasan tanah. Proyek ini ditargetkan rampung pada awal 2018.
Namun hingga sekarang capaian lahan yang dikuasai baru 36,54 persen. Padahal rencananya jalan tol ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Februari-Maret 2019.
Baca juga: Pembangunan Konstruksi Tol Kunciran-Cengkareng Baru 7,8 Persen
"Kami saat ini terus aktif mendorong Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang sebagai pelaksana di lapangan untuk mempercepat pelaksanaan pembebasan tanah tol Kunciran-Cengkareng," kata Penjabat Pembuat Komitmen Jalan Tol Kunciran-Cengkareng Eko Santoso, Rabu, 18 April 2018.
Menurut Eko, total lahan yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol Kunciran-Cengkareng mencapai 122 hektare, serta menggunakan dana pemerintah sesuai dengan ketentuan.
Eko mengatakan adanya kendala di lapangan menyebabkan pengerjaan konstruksi berjalan lambat. Sebab, dari lahan yang sudah dibebaskan tersebut, lokasinya bukan dalam satu seksi, melainkan tersebar di sejumlah titik (spot) dari empat seksi sepanjang jalan tol Kunciran-Cengkareng.
Baca juga: Proyek Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, Sudah Sampai Mana?
Eko menjelaskan, memang ada jadwal bahwa baru pada akhir Mei 2018 pembebasan tanah diharapkan 100 persen, meskipun kendala selain masalah harga yang dihadapi juga tidak ringan, juga banyaknya kepemilikan ganda dari tanah-tanah yang akan dibebaskan.
Menurut Eko, hingga saat ini, masih sekitar 1.354 bidang tanah lagi yang masih harus dibebaskan. Sedangkan secara keseluruhan terdapat sekitar 2.554 bidang tanah dalam koridor pembangunan jalan tol Kunciran-Cengkareng.
Pembangunan jalan tol Kunciran-Cengkareng dimulai pada Juni 2017 (groundbreaking) serta ditargetkan rampung pada Januari-Februari 2019 dengan pelaksana konstruksi PT Wijaya Karya Tbk. Capaian pekerjaan konstruksi saat ini 12,21 persen dari target 10,22 persen.
ANTARA