TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan melaporkan progres pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, saat ini telah mencapai 96 persen dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada Mei 2018.
Di sela-sela tinjauannya ke Majalengka pada Selasa, 17 April 2018, Presiden Joko Widodo mengatakan soft launching bandara tersebut akan dilakukan pada 24 Mei, sembari ditinjau apakah masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
Baca juga: Jokowi Sebut Bandara Kertajati Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
“Rencana nanti (embarkasi) haji tahun ini sebagian sudah akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati. Sudah disiapkan, saya tanya ke PT Angkasa Pura II siap, ke Garuda Indonesia juga siap. Arus mudik juga sudah dipakai,” ujar Presiden dalam siaran pers Kementerian Perhubungan, Selasa.
Dengan rencana tersebut, Presiden menyebut, Bandara Kertajati akan dapat melayani penerbangan pada masa angkutan Lebaran 2018 dan melayani penerbangan haji dua kabupaten, yakni Majalengka dan Sumedang.
Ke depannya, Bandara Kertajati akan dilengkapi dengan akses kereta menuju bandara seperti yang sudah dibangun saat ini di Bandara Kualanamu, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara Minangkabau.
Baca juga: Pembangunan Bandara Kertajati Cepat, Jokowi: Ini yang Kita Senang
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengaku senang dan mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di tempat lain dengan skema pembiayaan yang sama seperti yang diterapkan di Bandara Kertajati. Presiden optimistis, dengan skema pembiayaan seperti itu, pembangunan infrastruktur akan cepat selesai.
“Yang paling penting gini, ini kan sudah menghabiskan anggaran yang tidak sedikit untuk pembebasan, untuk konstruksi, untuk runway, dan saya senang ini kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pemerintah pusat dan swasta ini bisa bergabung dan pengerjaannya sangat cepat sekali. Ini yang kita senang,” ujarnya.
Bandara Kertajati termasuk deretan bandara terbesar setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bandara ini ditargetkan akan dapat menampung lebih-kurang 5,6 juta penumpang per tahun.