TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan tender final kontraktor proyek Pelabuhan Patimban, Subang, rampung dalam dua pekan ke depan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proses pengerjaan paling lambat dimulai pada Juli 2018.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada lima perusahaan dari dalam dan luar negeri yang ikut tender. Budi lupa dua perusahaan asing yang ikut tender tersebut. Namun tiga perusahaan lokal adalah PT Wijaya Karya, PT PP, dan PT Adhi Karya.
Baca: Kemenhub Kembali Buka Lelang Konstruksi Pelabuhan Patimban
"Kalau, misalnya nanti bulan Mei, paling lambat Juli, kami sudah mulai. Mulai bangun," katanya sesuai menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 16 April 2018.
Menurut Budi, tiga perusahaan dalam negeri itu tidak tergabung dalam satu konsorsium saat mengikuti tender. "Enggak, sendiri-sendiri," kata dia.
Proyek Pelabuhan Patimban yang ditargetkan rampung pada 2020 ini dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama, pelabuhan ini ditargetkan bisa menampung kendaraan 360 ribu unit per tahun. Selain itu dibangun pula terminal peti kemas dengan kapasitas 800 ribu TEUs.
Baca: RI-Jepang Teken Nota Pinjaman Pelabuhan Patimban Rp 14,2 T
Proyek Pelabuhan Patimban ini dibiayai pinjaman dari Jepang sebesar 118,9 miliar yen atau setara Rp 14,2 triliun. Adapun bunga yang dibebankan sebesar 0,1 persen dan jasa konsultasi 0,01 persen dengan durasi pinjaman 40 tahun.