TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi keputusan Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Service menaikkan peringkat surat utang lima BUMN.
Menurut Menteri Rini, hal tersebut mengindikasikan meningkatnya kepercayaan kalangan investor global terhadap proyek-proyek strategis nasional Indonesia.
Baca juga: HUT Kementerian BUMN, Menteri Rini Syukuran dan Bersih-bersih
"Peningkatan rating korporasi dan surat utang beberapa BUMN ujung tombak infrastruktur energi serta infrastruktur transportasi," kata Menteri Rini di Jakarta, Senin, 16 April 2018.
Ia menjelaskan, kepercayaan kalangan investor global bahwa proyek-proyek strategis nasional seperti proyek listrik 35.000 megawatt (MW), penyediaan energi yang dikelola Pertamina sebagai holding migas, serta pembangunan infrastruktur pelabuhan dapat dijalankan secara baik, profesional, serta akuntabel.
"Keyakinan investor juga terkait dengan kemampuan BUMN dalam mencari sumber pendanaan yang efektif dan inovatif, tidak hanya pendanaan konvensional tetapi juga mencari alternatif pendanaan lain baik di dalam maupun di luar negeri," ujarnya.
Baca juga: Rini Soemarno: BUMN Itu Saling Melengkapi, Bukan Saling Menyerang
Moody's menyebutkan, kenaikan peringkat utang PLN, Pelindo II, dan Jasa Marga mengikuti kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2. Sedangkan peringkat utang PGN mengikuti induk usahanya, Pertamina, dari Baa3 menjadi Baa2.
Rini menyatakan dukungan pemerintah juga terbukti menjadi dorongan utama bagi keberlangsungan proyek strategis sesuai dengan target yang ditetapkan bersama pemerintah.
"Kementerian BUMN juga senantiasa memfasilitasi dan mendukung langsung ke lapangan untuk memastikan agar proyek-proyek strategis nasional berjalan sesuai timeline yang ditetapkan," ujarnya.
ANTARA