TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan trafik pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta akan meningkat pada 2019 lewat dua proyek besar yang saat ini berjalan. “Kalau sekarang 81 pesawat per jam, nanti kami harapkan akan menjadi 114 pesawat per jam,” ujar Menhub Budi di area Bandara Soekarno-Hatta, Minggu, 15 April 2018.
Proyek pertama adalah pembangunan East Connection Taxiway (ECT). Proyek yang dibangun di bagian timur Bandara Soekarno-Hatta ini berfungsi sebagai jalur penghubung landasan pacu utara dan selatan. Tahap pertama fokus kepada pembangunan jalur penghubung antara landasan pacu utara dengan hangar tempat pesawat parkir di dekat Terminal 3.
Baca: Perjalanan KRL Belum Normal, Menteri Budi Sidak di Stasiun Duri
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, memperkirakan proyek senilai Rp 1,5 triliun itu akan mulai beroperasi pada Juni 2019. “ECT selesai April 2019. Kemudian kami verifikasi jadi kira-kira akan beroperasi Juni 209,” ujar Awaluddin.
Proyek kedua yang saat ini juga sedang berlangsung adalah pembangunan landasan pacu ketiga atau Runway 3 serta Pararel Taxiway yang berada di bagian utara Bandara Soekarno-Hatta. Pengerjaan proyek, kata Awaluddin, saat ini sedang dalam tahap pembukaan lahan yang diperkirakan beres pada September tahun ini. “Total lahan untuk proyek ini seluas 216 hektare,” tutur dia.
Runway ketiga akan berdimensi 3.000 meter x 60 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777. Penambahan runway merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang pada 2025 yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta orang.
Jumlah trafik pesawat saat lepas landas (take off) dan mendarat (landing) di Bandara Soekarno-Hatta saat ini berjumlah 72 pergerakan per jam. Operasional runway ketiga diklaim akan mampu meningkatkan trafik pergerakan pesawat.
Proyek besar lainnya yang akan segera direalisasikan di Bandara Soekarno-Hatta adalah pembangunan gudang untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan kargo. Gudang tersebut akan meningkatkan kapasitas penyimpanan kargo sebanyak dua kali lipat. “Kalau sekarang yang bisa ditampung sebanyak 760 ribu ton per tahun. Nanti dengan adanya gudang baru jadi sekitar 1,5 juta ton per tahun,” tutur dia.
Baca berita lainnya tentang Menhub di Tempo.co.