TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan 22 joint pipa untuk mengganti pipa bawah laut yang putus di Teluk Balikpapan. Panjang pipa masing-masing 12 meter.
"Pipa pengganti ini akan dibawa dari Balongan ke Balikpapan," kata Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 15 April 2018.
Tumpahan minyak terjadi di Teluk Balikpapan pada 31 Maret 2018. Penyebabnya karena patahnya pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe di Penajam Paser Utara ke Kilang Balikpapan. Pipa baja dengan diameter 20 inci dan tebal 12,7 milimeter tersebut berada di dasar laut dengan kedalaman 20-25 meter.
Menurut Yudy, setelah tumpahan itu, minyak mentah tetap dialirkan menggunakan pipa bawah laut lain berdiameter 16 inci. Adapun pipa yang putus masih berada di lokasi semula untuk keperluan penyidikan.
Baca juga: Pertamina: Tumpahan Minyak di Balikpapan Akibat Pipa Patah
Tim pertamina dapat memasang setelah pipa yang putus diangkat. Pertamina juga menunggu izin dari pihak penyidik.
Pertamina mengklaim, kondisi terakhir pipa yang putus dalam keadaan baik. Inspeksi kualitas pipa juga dilakukan berkala. Misalnya, inspeksi visual pada 10 Desember 2017.
Sebelum itu, ada inspeksi sertifikasi pada 25 Oktober 2016. Yudi berujar, sertifikasi kelayakan penggunaan alat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Migas masih berlaku hingga 26 Oktober 2019.