Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut seperti Myanmar, Menkominfo Ancam Tutup Facebook

Reporter

image-gnews
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat peresmian
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat peresmian "Kembali" Innovation Hub di Seminyak, Bali, Kamis, 1 Maret 2018 (Tempo/Rofiqi Hasan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tidak mempunyai keraguan untuk menghentikan operasi Facebook di Indonesia jika terbukti membawa efek buruk pada masyarakat dan negara.

Ketegasan ini disampaikan jika ada penghasutan melalui media sosial dari satu kelompok ke kelompok lain yang berdampak pada perpecahan. Terlebih, dengan akses yang terbuka secara global, semua informasi bisa dibuat dan disebarkan dari pihak mana pun.

“Kalau kejadian seperti di Myanmar, di mana kasus Rohingnya menjadi merebak karena digunakannya Facebook, saya sampaikan, I have no hesitation to shut them down from Indonesia! Yang saya jaga adalah masyarakat Indonesia,” ujarnya di Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jumat, 13 April 2018.

Menurut dia, derajat kerentanan masyarakat Indonesia terkait dengan fenomena post-truth akan semakin tinggi karena level literasi yang masih rendah dibanding negara lain, seperti Amerika dan negara-negara Eropa.

Baca: Mark Zuckerberg Dicecar Kasus Facebook, Ini Arti Bahasa Tubuhnya

Post-truth merupakan suatu keadaan ketika fakta obyektif tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi. Fakta-fakta bersaing dengan informasi hoax untuk dipercaya publik.

Terkait dengan bocornya 1,1 juta data pribadi masyarakat Indonesia pengguna Facebook dalam skandal Cambridge Analytica, Rudiantara mengaku sudah berkomunikasi dengan perwakilan korporasi itu di Tanah Air.

Namun, waktu Kemenkominfo mengirimkan surat peringatan pertama, ada perkembangan lain serupa dengan skandal Cambridge Analytica sehingga ada surat kedua. Saat mengirimkan surat kedua, ternyata pihak Facebook telah membalas surat peringatan pertama.

“Mereka (pihak Facebook) mengatakan Cambridge Analytica sudah di-shutdown,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, pemerintah juga meminta semua aplikasi yang berjalan–termasuk segala bentuk kuis–di Facebook juga di-shutdown untuk Indonesia. Hasil audit pun juga belum didapatkan dari pihak Facebook.

Saat ditanya terkait tenggat, pihaknya mengaku akan terus memantau perkembangan. Menurut dia, isu bukan hanya terkait dengan Cambridge Analytica, melainkan juga upaya penghindaran kejadian penghasutan seperti yang terjadi di Myanmar.

“Jadi dua-duanya menjadi perhatian kami. Saya sebetulnya dari kemarin bisa memerintahkan Facebook untuk ditutup, hanya saya masih deeply consider kepada teman-teman kita, saudara-saudara kita yang menggunakan Facebook untuk mencari berkah,” katanya.

Menurut dia, penggunaan Facebook sebagai media sosial di Indonesia cukup unik. Bukan hanya sebagai sarana menjalin relasi sosial, media ini digunakan masyarakat Indonesia untuk promosi hingga menjajakan jualannya.

Ketegasan pemerintah, Rudiantara melanjutkan, sudah pernah dilakukan melalui pemblokiran sebuah platform messenger karena ada konten yang menyangkut terorisme di dalamnya. Pemblokiran dilakukan pemerintah setelah 1,5 tahun tidak ada respons.

Seperti diketahui, Kemkominfo memutus akses terhadap domain name system (DNS) milik Telegram pada tahun lalu. Pemerintah dengan jelas memposisikan diri ketika berhadapan dengan aplikasi digital yang dinilai tidak kooperatif dan mengganggu keamanan negara.

Selain itu, Rudiantara mengaku tengah mengancam menutup WhatsApp dalam 2 x 24 jam karena memuat GIF yang asusila. Layaknya sebuah supermarket, WhatsApp tetap harus bertanggung jawab dengan jualannya meskipun dibangun oleh pihak ketiga.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

7 jam lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

2 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

13 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

13 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

18 hari lalu

Ibnu Khaldun
Mengenal The Muqaddimah, Buku Karya Ibnu Khaldun yang Menjadi Favorit Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah karya Ibnu Khaldun sebagai salah satu buku yang akan dibaca dalam inisiatif komunitasnya sebagai A Year of Books.


Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

18 hari lalu

Daftar 6 Buku yang Direkomendasikan Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg yang dikenal sebagai pendiri Facebook dikenal memiliki kegemaran untuk membaca buku


Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

18 hari lalu

Ibnu Khaldun
Tatkala Mark Zuckerberg Terpesona dengan Buku Karya Ibnu Khaldun

Mark Zuckerberg memilih Muqaddimah sebagai salah satu dari buku yang dibaca dalam inisiatif komunitasnya yang disebut A Year of Books.


10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

19 hari lalu

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Jala Siddhi Amertha, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 6 Maret 2024. Upacara untuk menyucikan alam semesta dan jiwa raga dari segala bentuk perbuatan buruk di masa lalu tersebut merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Silakan Download dan Upload

Hari Raya Nyepi 2024 tahun baru Saka 1946 diperingati pada Senin, 11 Maret 2024. Merayakannya bisa dengan unduh dan unggah twibbon berikut ini.


5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

20 hari lalu

Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
5 Cara Membatasi Komentar di Facebook

Ada dua tempat berbeda di mana orang dapat menambahkan komentar ke postingan Facebook Anda, yakni postingan di grup dan postingan pribadi Anda.


Menelaah Penyebab Media Sosial Mengalami Down

22 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Menelaah Penyebab Media Sosial Mengalami Down

Selain itu, masalah pada nama domain perusahaan dapat mengakibatkan gangguan media sosial.