TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto yang berada di Sungai Siring, Samarinda, Kalimantan Timur, siap menggantikan operasional Bandara Temindung yang operasionalnya akan ditutup pada 23 Mei 2018.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan Bandara APT Pranoto sudah siap beroperasi, tinggal menunggu finalisasi verifikasi untuk mendapatkan sertifikat bandar udara yang prosesnya akan diselesaikan sebelum bandara beroperasi.
Baca juga: Sering Kebanjiran, Bandara Termindung di Samarinda Bakal Ditutup
"Pengoperasian Bandara APT Pranoto sangat mendesak untuk pengembangan konektivitas penerbangan di Samarinda. Apalagi Bandara Temindung sudah tidak dapat dikembangkan," ucap Agus dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis, 12 April 2018.
Dia menjelaskan, panjang landasan Bandara Temindung yang berukuran 1.040 m x 23 m hanya bisa melayani pesawat sekelas ATR 42 dengan restriksi khusus. Landasan tidak bisa diperpanjang karena terletak di tengah permukiman padat. Selain itu, kompleks Bandara Temindung langganan banjir.
Bandara APT Pranoto mulai dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2011 dan selesai tahun 2013. Ketika itu, fungsi bandara tersebut belum lengkap karena belum ada bangunan sisi udara (taxiway, apron, runway, dan pemadam kebakaran). Bahkan jaringan listrik pun belum ada.
Pada awal 2015, Bandara APT Pranoto dibangun kembali dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap. Lalu, pada 2016, dilakukan penyerahan bandara ini dari Gubernur Kalimantan Timur kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasikan lebih lanjut.