Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebocoran Data Facebook Sudah Diprediksi Sejak 6 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Anisa Luciana

image-gnews
Ilustrasi Facebook. telegraph.co.uk
Ilustrasi Facebook. telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terungkapnya kebocoran data pada Facebook telah mengejutkan pengguna, investor, bahkan anggota parlemen Amerika Serikat. Tapi ternyata kejadian ini sudah diperkirakan sejak enam tahun lalu.

Media sosial tersebut telah memperingatkan potensi pelanggaran oleh pihak ketiga lebih dari enam tahun lalu ketika pertama kali mengajukan go public atau IPO.

Baca juga: Kominfo: Facebook Belum Jelaskan 2 Hal ini. Apa Saja?

Dalam prospektus IPO 2012, Facebook menyebutkan tentang penyalahgunaan akses atau pengungkapan informasi pengguna sebagai faktor risiko yang berpotensi membahayakan reputasi dan prospek keuangan perusahaan.

“Upaya kami guna melindungi informasi yang dipilih pengguna kami untuk dibagikan menggunakan Facebook kemungkinan tidak berhasil karena tindakan pihak ketiga, kesalahan perangkat lunak, malfungsi teknis lain, kesalahan atau pelanggaran karyawan, atau faktor lain,” tutur salah seorang pihak Facebook.

“Selain itu, pihak ketiga dapat mencoba mengecoh karyawan atau pengguna untuk mengungkapkan informasi demi mendapatkan akses ke data kami ataupun pengguna kami. Jika peristiwa ini terjadi, informasi pengguna kami dapat diakses atau diungkapkan secara tidak benar,” ucapnya lagi, seperti dikutip CNBC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Data Facebook Bocor, Ini Cara Mengecek Akun Anda Aman atau Tidak

Kasus ini berawal ketika firma riset Cambridge Analytica memperoleh data pribadi sebanyak 87 juta pengguna Facebook dari pengembang aplikasi Aleksandr Kogan, yang mengumpulkan data pengguna melalui aplikasi kuis psikologi.

Facebook telah mengecam Kogan dan Cambridge Analytica serta mengklarifikasi bahwa sudah lama mengubah kebijakan yang memungkinkan pengumpulan data seperti itu.

Kepada anggota kongres pada Rabu, 11 April 2018, waktu setempat, CEO Facebook Mark Zuckerberg menuturkan perusahaan sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Cambridge Analytica dan Kogan. Cambridge Analytica sendiri telah membantah melakukan kesalahan.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

6 hari lalu

WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Chat (Phone Arena)
Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

14 hari lalu

Konglomerat pendukung IKN Nusantara antara lain Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thaher bertemu sesuai unggahan di Instagram politisi Maruarar Sirat, 7 Desember 2023. Foto: IG @maruararsirait
Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

19 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

21 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

26 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

26 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

27 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

29 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.