TEMPO.CO, Jakarta -Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Antam Tbk (ANTM) menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp 47,77 miliar atau 35 persen dari total laba bersih 2017 sebesar Rp 136,51 miliar. "Dividen tahun buku 2017 yang dibagikan itu setara dengan Rp 1,99 per saham," ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta, Kamis, 12 April 2018.
Ia menambahkan bahwa sementara sisa laba bersih tahun buku 2017, sekitar Rp 88 miliar akan ditempatkan sebagai laba ditahan dalam rangka mendukung bisnis perusahaan ke depannya. Pada 2017 Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 136,51 miliar, meningkat sekitar 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp64 miliar. Pada 2018, lanjut dia, pihaknya tetap berkomitmen untuk tumbuh melalui pelaksanaan dan percepatan proyek-proyek pengembangan serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan sumber daya mineral yang dimlliki.
Baca juga: Harga Emas Antam Naik, Dijual Rp 655 Ribu per Gram
"Saat ini perusahaan sedang melaksanakan proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (P3FH) dengan kemajuan konstruksi mencapai 38 persen. P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500 sampai 43.500 ton nikel dalam feronikel," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihakya juga masih berfokus pada rencana pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT Inalum (Perseroan) sebagal bentuk implementasi sinergi dalam holding industri pertambangan.
"SGAR merupakan bahan baku pabrik aluminium, akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun untuk tahap satu. Sejalan dengan Antam memiliki cadangan baukslt yang signiflkan, maka menjadikan proyek SGAR ini strategis bagi kedua perusahaan," katanya.
Arie Prabowo Ariotedjo mengemukakan pada tahun ini Antam menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp3,3 triliun. Dana capex itu diperoleh melalui dana kas internal dan eksternal.
ANTARA