Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari Sejuta Orang Tuntut CEO Facebook Lewat Petisi Online

image-gnews
Logo Facebook
Logo Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari satu juta masyarakat dari seluruh dunia menandatangani petisi online yang menuntut CEO Facebook Inc. Mark Zuckerberg bertanggung jawab atas kasus kebocoran data 87 juta pengguna Facebook. Petisi itu digelar setelah tak sedikit data pribadi pengguna diduga dimanfaatkan secara tidak wajar oleh Cambridge Analytica.

Petisi itu digalang melalui situs Avaaz.org. Sampai berita ini diturunkan, sudah 1.048.447 orang dari seluruh dunia yang menandatangani petisi online ini, dari target yang dipatok sebanyak 1,5 juta penandatangan petisi. "Kepada Mark Zuckerberg, CEO Internet dan regulator pemerintah; Cukup sudah cukup. Kami menyerukan kepada Anda untuk melindungi demokrasi kami segera," tulis petisi tersebut, Kamis, 12 April 2018.

Baca: CEO Facebook Mengaku Juga Jadi Korban Cambridge Analytica

Sedikitnya ada empat tuntutan yang ditulis dalam petisi tersebut. Pertama, Facebook melibatkan auditor independen atas penyalahgunaan data penggunanya. "Katakan kebenaran tentang pengguna palsu dan kampanye disinformasi, termasuk melalui audit independen," tulis petisi tersebut.

Kedua, meminta penghapusan akun palsu dan bot. Ketiga, bersikap terbuka dengan pengguna terkait penyebaran berita palsu, dan terakhir membendung penyebaran konten palsu dengan melibatkan pihak independen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diketahui, Facebook terlilit kekacauan selama hampir satu bulan sejak terungkap kabar bahwa informasi pribadi milik jutaan penggunanya telah secara tidak wajar dipanen Cambridge Analytica. Cambridge Analytica merupakan perusahaan konsultan politik, yang salah satu kliennya adalah tim pemilihan Presiden Amerika Donald Trump.

Sebelumnya, saat bersaksi dalam sidang Komite Energi dan Perdagangan Kongres Amerika Serikat, di Gedung Capitol Hill, Washington DC pada Rabu, 11 April 2018, Mark Zuckerberg mengaku juga menjadi korban penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica. Namun Zuckerberg menolak dugaan anggota kongres bahwa pengguna tidak memiliki cukup kendali atas datanya di Facebook.

"Setiap kali seorang pengguna memilih membagikan sesuatu di Facebook, ada pengendalian. Ada di situ. Tidak terkubur dalam pengaturan di suatu tempat, tapi ada di situ," kata Zuckerberg dalam sidang Komite Energi dan Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, seperti dikutip Reuters, Rabu, 11 April 2018.

Zuckerberg juga menangkis permintaan untuk mendukung perundang-undangan tertentu. Ketika ditekan agar mendukung undang-undang yang akan mewajibkan perusahaan-perusahaan mendapatkan izin dari orang-orang sebelum membagikan informasi pribadi mereka, Bos Facebook ini setuju untuk membicarakannya lebih lanjut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

9 jam lalu

WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Chat (Phone Arena)
Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

17 jam lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

7 hari lalu

Konglomerat pendukung IKN Nusantara antara lain Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thaher bertemu sesuai unggahan di Instagram politisi Maruarar Sirat, 7 Desember 2023. Foto: IG @maruararsirait
Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

13 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

15 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

19 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

20 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

20 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

22 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

27 hari lalu

WhatsApp bisa sematkan tiga pesan. (WhatsApp)
WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.