TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) mengeluarkan publikasi ekonomi bertajuk Asian Development Outlook (ADO) 2018. Salah satu laporan ADO membahas pengaruh teknologi terhadap pekerjaan di Asia.
Kepala Perwakilan ADB Indonesia Winfried Wicklein mengatakan sejumlah pekerjaan di kawasan Asia, termasuk Indonesia akan hilang akibat otomasi. Namun, teknologi baru juga akan membantu menciptakan pekerjaan.
Baca: ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Menjadi 6 Persen
"Tantangan utama bagi pemerintah Indonesia dan dunia usaha Indonesia adalah memanfaatkan peluang sembari memitigasi risiko dari teknologi baru," kata Wicklein dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 11 April 2018.
Dalam laporannya, ADO mengimbau pembuat kebijakan wajib proaktif jika menginginkan manfaat teknologi baru tersebar bagi seluruh pekerja. Untuk itu diperlukan upaya mereformasi sektor pendidikan, mempertahankan fleksibilitas pasar tenaga kerja, memperkuat perlindungan sosial dan mengurangi ketimpangan pendapatan.
Wicklein mengatakan, ADB tengah mendukung pemerintah bersiap menghadapi tantangan tersebut. Upaya ADB yakni melakukan kajian tentang dampak teknologi disruptif terhadap makroekonomi dan sektor-sektor tertentu. "Seperti manufaktur, keuangan, energi, e-commerce dan pembangunan perkotaan," kata Wicklein.