TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyindir para pembantunya untuk tidak melanjutkan penyusunan program kerja yang terkesan kecil dan tidak memiliki tujuan besar.
Ada dua hal yang disinggung Jokowi saat pembukaan Sidang Kabinet Paripurna, Senin, 9 April 2018. Pertama, soal banyaknya mata anggaran pameran yang tersebar di kementerian dan lembaga. Setidaknya ada 17 kementerian/lembaga yang memiiki anggaran pameran atau promosi.
Kedua, soal keberadaan anggaran yang juga tersebar di Balitbang setiap kementerian dan lembaga. Kepala Negara menyampaikan data, untuk anggaran riset jika dikumpulkan bisa mencapai Rp24,9 triliun. Tentu angka yang tidak kecil. “Kita ingin fokus mengarah, dan hasilnya bisa menetas,” tuturnya di Istana Negara.
Baca: Moeldoko Bantah Kupon Sembako Jokowi untuk Kampanye
Menurutnya, pameran yang ideal adalah promosi besar yang dapat membangun brand image produk nasional. Kepala Negara menginginkan adanya pameran besar, yang betul-betul dapat membawa produk nasional di pameran dunia. “Kalau hanya satu atau dua stand dan deket toilet buat apa? Malah menurunkan brand kita,” katanya.
Baca Juga:
Soal anggaran riset, Jokowi menginginkan adanya grand design penilitian. Sebelum dan sesudah penelitan, diharapkan ada perubahan dari objek yang diteliti. Kepala Negara menegaskan agar desain penelitian disusun lebih dahulu dan fokus pada pencapaian yang konkret.
BISNIS