TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menagih laporan dari para menteri terkait berapa banyak regulasi yang sudah dipotong untuk memudahkan investasi dan menggenjot ekspor.
"Saya baru dapat dari dua menteri. (menteri) ESDM dan pertanian, yang lain belum,"katanya kepada para menteri saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Senin, 9 April 2018.
Ia meminta tiap kementerian/lembaga yang terkait dengan investasi dan ekspor fokus memperbaiki iklim usaha dan daya saing. Pasalnya investasi dan ekspor menjadi kunci menggerakkan ekonomi.
Simak: Kementerian Energi Cabut 32 Regulasi
Selain itu, Jokowi memerintahkan kementerian/lembaga untuk fokus mengalokasikan APBN pada hal-hal yang strategis. "Kalau tidak strategis, gak usah," ujarnya.
Jokowi mengingatkan fokus pemerintah saat ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia, setelah 3,5 tahun sebelumnya tertuju pada pembangunan infrastruktur.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta anggaran terkait program pembangunan SDM ini dipegang oleh satu kementerian atau badan. Ia beralasan agar uang tersebut bisa terfokus untuk mendanai suatu program.
"Saya sampaikan agar anggaran ini tidak kita ecer-ecer, kita bagi-bagi, enggak," ujar Jokowi.
Jokowi mencontohkan anggaran untuk menggelar pameran tersebar di 17 kementerian/lembaga. Jumlahnya, kata dia, sebenarnya besar tapi terlihat kecil karena dibagi-bagi ke banyak kementerian.
Imbasnya tiap Indonesia mengadakan pameran selalu berskala kecil. Begitupun jika mengikuti pameran di luar negeri, Indonesia hanya bisa menyewa satu stand.