TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan jalan tol Palembang-Indralaya (Tol Palindra) di Sumatera Selatan telah menuntaskan proses vakum untuk seksi 1 (Pemulutan-KTM Rambutan) dan seksi 2 (KTM Rambutan-Indralaya) sehingga pada pekan ini dapat memulai proses pengerasan tanah.
Manajer Proyek Tol Palindra dari Hutama Karya Hasan Turcahyo di Palembang, Senin, 9 April 2018, mengatakan jika tidak ada kendala lagi maka proyek ini diperkirakan selesai sesuai target, yakni pada Juni 2018. "Setelah pengerasan tanah akan dilanjutkan dengan penambahan agregat di bagian atasnya, lalu diaspal. Bisa dikatakan tidak ada kendala lagi, kecuali pengaruh cuaca karena saat ini sering terjadi hujan," katanya.
Baca juga: Menteri PU Jelaskan Konstruksi Khusus Jalan Tol Pemalang-Batang
Tol Palindra sepanjang 22 kilometer menggunakan teknologi vakum atau vacuum consolidation method (VCM) untuk mengatasi tanah lunak berawa dengan kedalaman sekitar 40 meter.
"Hanya dibutuhkan 3-4 bulan untuk memvakum lahan rawa, kemudian pada bulan ketiga sudah bisa dilakukan penimbunan pada bagian atasnya," kata Hasan.
Baca juga: Terus Dikebut, Tol Palindra Seksi II Ditarget Rampung Mei 2018
Hasan mengatakan pembangunan Tol Palindra sejauh ini telah menuntaskan seksi 1 (Palembang-Pemulutan) sepanjang 7 km yang sudah digunakan pengendara roda empat sejak awal Januari 2018.
Sementara pembangunan ruas jalan seksi 2, yakni Pemulutan ke Simpang KTM terkendala karena di awal proyek terdapat persoalan pembebasan lahan sehingga baru mencapai 63 persen.
Sedangkan untuk seksi 3, yakni Simpang KTM ke Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, sudah mencapai 98 persen. "Bisa dikatakan untuk main road atau ruas utama dari Palembang ke Indralaya sudah bisa dilalui pada Juni 2018, namun untuk jalan-jalan persimpangan ke jalan umum, perlu tambahan waktu. Tapi untuk Lebaran nanti dipastikan untuk ruas utama Tol Palindra sudah bisa digunakan masyarakat," kata dia.
ANTARA