TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan akan menghadiri undangan dari World Economic Forum di Washington, Amerika Serikat pada 18 April 2018. Luhut akan menawarkan sejumlah proyek pada investor di sana.
"Kami sudah siapkan ada 15 proyek," kata Luhut dalam sebuah diskusi di aula Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta Pusat, Jumat, 6 April 2018.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: 10 Proyek Diusulkan Dapat Dana Blended Finance
Penawaran untuk mencari alternatif pengadaan itu disebut Luhut bernilai sekitar US$ 60 miliar. Jumlah proyek yang disampaikan Luhut kali ini lebih banyak dari yang disampaikan sebelumnya, Senin, 2 April 2018. Saat itu, Luhut mengatakan akan menawarkan sekitar 10 proyek.
Sebelum ke Washington, Luhut mengatakan akan ke Beijing, Cina terlebih dahulu yakni, pada 11 April 2018. Di Cina, Luhut juga akan menawarkan sejumlah proyek. "Ada beberapa proyek di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Bali," ujar Luhut.
Luhut berujar, Indonesia telah mendapatkan rating baik oleh sejumlah lembaga sebagai negara layak investasi. Untuk itu, dia mengatakan akan menawarkan investasi kepada siapa pun, sepanjang menguntungkan semua pihak.
"Ke Tiongkok kita tawarkan, Amerika kita tawarkan, Jepang, Korea, India dan Qatar kita tawarkan," kata mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat itu.
Luhut mengatakan, maraknya pencarian pendanaan alternatif seperti blended finance merupakan sebuah perubahan positif di pemerintahan saat ini. Salah satu contoh keberhasilan yang disampaikannya adalah pembangunan proyek LRT. "Hanya 25 persen dari APBN, sisanya dari market," katanya.
Luhut Pandjaitan mengatakan potensi ekonomi dari proyek-proyek di bawah Kementerian Kemaritiman mencapai US$ 1,3 triliun per tahun. Untuk itu, dia mengatakan akan memaksimalkan potensi tersebut, yang sebelumnya dinilai kurang mendapat perhatian.
BUDIARTI UTAMI PUTRI