TEMPO.CO, Yogyakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan tiga hal utama kepada Kementerian Perdagangan terkait bahan pangan pokok untuk menyambut ramadan tahun ini.
"Presiden menekankan (untuk bahan pangan pokok) itu stoknya harus tersedia, turunkan harga, dan stabilkan harga," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Hari Besar Keagamaan Nasional jelang puasa dan Lebaran 2018 di Gedong Pracimartono Komplek Kepatihan Yogyakarta Jumat 6 April 2018.
Baca:Pengusaha Farmasi Dukung Jokowi Turunkan Bea Masuk Obat Kanker
Enggar menuturkan dari instruksi tersebut pihaknya telah menindaklanjuti dengan memantau seluruh pasokan dan juga perkembangan harga di pasar. "Untuk stok komoditi utama kondisinya aman," ujarnya.
Komoditi utama yang benar benar dikontrol persediaan dan harganya oleh Kementerian Perdagangan itu seperti beras, daging sapi, telur, gula, daging ayam, juga minyak goreng.
Baca Juga:
Enggar mengakui, ada komoditas yang cukup diwaspadai stok dan harganya karena amat fluktuatif. Seperti cabai, bawang merah, tomat dan sejenisnya. Sebab komoditas itu merupakan komoditas musiman di mana ketersediaan dan harganya amat bergantung berbagai faktor seperti cuaca.
Meski tak termasuk komoditas utama dan tak berkontribusi banyak pada inflasi namun fluktuasi harga dan stok dari komoditas seperti cabai dan bawang itu sulit dihindari sebelum disiapkan stok dan tempat penyimpanannya.
Namun untuk komoditas utama seperti beras maupun daging, Enggar menjamin pasokan dan harga stabil. Untuk stok daging misalnya. Kementerian Perdagangan menyiapkan stok daging beku demi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga untuk menghadapi ramadan ini.
Enggar mengatakan pemerintah telah menyiapkan daging dengan harga Rp 80 ribu per kilogram untuk bagian paha depan (sapi). Baik daging yang diimpor dari India maupun Australia.
Baca berita lainnya tentang Jokowi di Tempo.co.