TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada kemungkinan produksi kilang minyak Balikpapan milik Pertamina berkurang karena kejadian terputusnya pipa bawah laut di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan dari sisi produksi, kilang memang mengalami gangguan karena kejadian tersebut.
Baca juga: Tumpahan Minyak di Balikpapan, Pertamina Bantah Lalai
"Namun, Pertamina juga sudah melakukan mitigasi. Jadi, mereka (Pertamina) sudah menyiapkan solusinya dengan menggunakan pipa penghubung atau jumper line untuk mengatasi terjadinya keputusan pipa tersbut," ujarnya pada Jumat, 6 April 2018.
Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan tumpahan minyak sudah tidak ada lagi karena pipa sudah diperbaiki dengan cara disambung. Namun, pihak Pertamina dinilai sedikit terlambat melaporkan.
Menurut dugaan awal, katanya, pipa bawah laut tersebut tertarik oleh jangkar kapal. Besar kemungkinan hal itu disebabkan kelalaian kapal. Namun, dia mengaku, belum mengetahui informasi detail tentang penyebab kejadian tersebut. Dia pun menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan.
Kementerian ESDM meminta Pertamina tetap mengutamakan faktor keamanan, terkait dengan penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.