TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) belum rampung. Darmin mengatakan perjanjian tersebut masih menghadapi sedikit kendala.
"Tapi itu akan segera diselesaikan. Akan selesai paling lambat Agustus," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 6 April 2018. Darmin menuturkan salah satu pembahasan yang belum disepakati berkaitan dengan sektor barang dan jasa.
Baca: Perundingan IA CEPA Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2018
Namun dia enggan menyampaikan detailnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan prinsip-prinsip kerja sama yang harus dipenuhi dalam IA CEPA harus menguntungkan kedua pihak. Dia menekankan perjanjian ini bukan hanya proyek komersial semata. "Ini bukan hanya proyek komersial, tapi kerja sama dan kooperatif," ujarnya.
Australia merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia. Total perdagangan dengan negara tersebut pada 2016 senilai US$ 8,45 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Australia senilai US$ 3,19 miliar dan nilai impornya US$ 5,26 miliar.
Peluncuran perundingan IA CEPA dilakukan pada 2 November 2010. Namun prosesnya sempat terhenti pada 2011-2015. Perundingan itu kembali diaktifkan pada Maret 2016.