TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengatasi membeludaknya penumpang di Stasiun Duri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membolehkan pengguna kereta rel listrik (KRL) menggunakan kereta bandara dengan harga tiket KRL.
"Nanti ada kuota tertentu di jam sibuk, pengguna KRL bisa menggunakan kereta bandara. Nanti kami beri subsidi supaya Railink tidak rugi," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai bertemu dengan komunitas pengguna commuter Tangerang-Duri di Hotel Le Meridien, Jakarta pada Jumat, 6 April 2018.
Baca juga: 3 Solusi Menteri Budi Karya Atasi Stasiun Duri yang Membeludak
Mengenai teknisnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, hal tersebut akan didiskusikan terlebih dahulu dengan KAI, KCI, dan Railink. Pemerintah juga akan menggandeng komunitas pengguna commuter Tangerang-Duri dalam hal ini.
Komunitas KRL Tangerang-Duri menyambut baik langkah ini sebagai solusi mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Duri. "Pembicaraan tadi, akan diberikan kuota 100 penumpang. Kami akan bantu untuk sosialisasi," ujar Ruisa Khoiriyah,
perwakilan komunitas tersebut kepada Tempo di lokasi yang sama.
Selain itu, solusi yang akan diterapkan adalah penambahan satu slot perjalanan dengan headway yang sama di jam sibuk dan mempercepat penyelesaian jalur siding, yang diupayakan akan selesai dalam waktu satu bulan.
Jalur siding ini merupakan jalur belok berupa tambahan rel yang jadi cabang dari rel utama yang berfungsi untuk mengatur laju rangkaian kereta yang sama-sama melalui rel tersebut.
Selain ketiga solusi tersebut, Budi berjanji memberikan fasilitas berupa penambahan tangga dan juga ruang tunggu yang akan ditutupi tenda agar pengguna kereta merasa lebih nyaman di tengah kondisi stasiun yang padat.
Solusi-solusi tersebut berdasarkan aspirasi yang dihimpun oleh komunitas pengguna KRL Tangerang-Duri yang belakangan sudah tak tahan dengan kepadatan Stasiun Duri yang juga kerap kali membuat jam keberangkatan penumpang terlambat.
Adapun penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi menyusul bertambahnya frekuensi perjalanan kereta bandara yang naik menjadi 90 perjalanan dari 80 perjalanan. Saat ini, kereta bandara menggunakan dua jalur di peron 4 dan 5. Padahal sebelumnya hanya menggunakan jalur 5.