Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar IPB Sebut Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Akibatkan Kanker

image-gnews
Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Pakar fisheries toxicology dari Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Etty Riani, menegaskan, cacing yang ditemukan pada ikan makarel dalam 27 merek ikan kaleng yang beredar luas di Indonesia, merupakan jenis cacing parasit yang dapat menimbulkan alergi bahkan mengakibatkan penyakit kanker.

"Larva dan cacing yang ditemukan hidup pada ikan dalam 27 merek ikan kaleng seperti yang dirilis BPOM, bukan termasuk jenis cacing berprotein, tapi jenis parasit dan racun penyebab kanker," kata dosen Fakultas Perikanan IPB ini, Kamis, 5 April 2018.

Baca: Ini 27 Merek Makarel Kalengan yang Positif Mengandung Cacing

Dia mengatakan larva dan cacing kecil yang ditemukan berkembang biak pada ikan makarel dalam 27 produk ikan kaleng ini merupakan cacing jenis Anisakis simplex, salah satu jenis cacing parasit yang dapat berubah menjadi racun penyebab alergi dan kanker. "Cacing jenis ini biasanya ditemukan pada ikan produk impor bukan ikan asal Indonesia, karena cacing A. simplex ini hidup di perairan dengan empat musim," kata dia.

Dia mengatakan, berdasarkan sejumlah literatur dan jurnal ilmiah, sampai saat ini jenis cacing A. simplex belum pernah ditemukan di perairan Indonesia. Larva cacing Anisakis dapat memakan organ ikan hering di Norwegia. "Di negara kita belum ditemukan, dan biasanya jenis cacing ini hidup dalam ikan impor yang dikemas dalam kaleng," kata dia.

Menurut dia, telur dan larva jenis cacing A. simplex ini bisa hidup pada ikan makarel yang sudah mati (olahan), juga dapat berkembang biak pada mamalia termasuk manusia.

"Larva ini hidup pada ikan sebagai inangnya. Jika telur-telur cacing yang menempel pada ikan dikonsumsi, dapat berkembang biak juga dalam tubuh manusia," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, pada kasus ditemukan cacing dalam 27 merek ikan kaleng yang beredar di masyarakat ini, sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah agar menyikapinya. Karena dapat berpengaruh pada masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.

"Pemerintah mestinya tidak boleh mengabaikan kasus ini, karena dapat berpengaruh pada pembangunan sektor perikanan sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.

Ia pun berharap agar pemerintah serius dalam kebijakan mitigasi cepat mencakup perlunya kerja sama hulu-hilir sebagai usaha pengetatan persyaratan penanganan ikan sesuai standar mutu keamanan pangan ikan (food safety) yang diimpor dari berbagai negara khususnya Cina.

"Kami menduga semua ikan yang digunakan dalam produk ikan kemasan kaleng yang diproduksi oleh perusahaan nasional pun menggunakan ikan impor karena menggandung cacing A. simplex, sedangkan di Indonesia belum ditemukan," kata dia.

Baca berita lainnya tentang ikan makarel kaleng di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

17 Februari 2024

ilustrasi belut. Pixabay.com/Mamoru Masumoto
Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

Lima makanan ini dinobatkan situs panduan daring perjalanan dan makanan tradisional Taste Atlas sebagai makanan terburuk di dunia 2024.


Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

26 September 2023

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Langkah Kemenkes Tanggulangi Penularan Penyakit Kaki Gajah

Penyebab kaki gajah adalah cacing filaria yang disebarkan melalui gigitan semua jenis nyamuk. Berikut langkah penanggulangannya.


Pertama di Dunia, Cacing Gelang Hidup Ditemukan di Otak Wanita Australia

30 Agustus 2023

Peneliti Jeroen Schuermans, memgang otak manusia yang telah diiris dan digunakan sebagai penelitian di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Menurut peneliti, penelitian otak manusia ini guna mengembangkan perawatan baru untuk penyakit seperti psikosis, skizofrenia dan depresi berat. REUTERS/Yves Herman
Pertama di Dunia, Cacing Gelang Hidup Ditemukan di Otak Wanita Australia

Cacing gelang ditemukan hidup di otak seorang perempuan di Australia. Penderita jadi pelupa dan mengalami masalah dalam berpikir.


Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

27 Juni 2023

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Filariasis, Apa Penyebab dan Gejalanya Infeksinya?

Filariasis tergolong penyakit menular


Infeksi Cacing Otot, Apa Itu Trikinosis?

22 Maret 2023

Ilustrasi wanita muntah atau mual. Shutterstock
Infeksi Cacing Otot, Apa Itu Trikinosis?

infeksi cacing otot yang ditularkan melalui daging yang telah terjangkit oleh larva nematoda Trichinella


Demam Keong di Sulawesi Tengah, Apa Penyebab Penyakit Itu?

21 Februari 2023

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Demam Keong di Sulawesi Tengah, Apa Penyebab Penyakit Itu?

Sejak awal Februari 2023, diketahui adanya peningkatan kasus demam keong cukup signifikan di Kabupaten Poso dan Sigi, Sulawesi Tengah


Waspadai Cacingan, Cegah Anak Main Tanah Sembarangan

4 Februari 2023

IDAI Sebut Cacingan pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Stunting
Waspadai Cacingan, Cegah Anak Main Tanah Sembarangan

IDAI menyebut tanah menjadi media utama cacing untuk menularkan infeksi yang menyebabkan cacingan pada anak.


Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

3 Februari 2023

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sanitasi sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia
Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

IDAI meminta semua orang tua untuk mewaspadai anak terkena cacingan yang dapat menjadi penyebab stunting.


Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Jangan Dianggap Sepele

31 Januari 2023

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Jangan Dianggap Sepele

Penyakit kaki gajah disebabkan cacing filarial yang hinggap di saluran getah bening manusia, terutama pada pangkal paha.


Cara Mencegah Cacing Tambang Masuk ke Tubuh hingga Sebabkan Penyakit Kulit

9 Januari 2023

Larva cacing tambang mampu menembus kulit kaki/dokterwikan.wordpress.com
Cara Mencegah Cacing Tambang Masuk ke Tubuh hingga Sebabkan Penyakit Kulit

Ini langkah tepat mencegah cacing tambang masuk ke tubuh hingga sebabkan penyakit kulit