TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank MNC Internasional Tbk. (MNC Bank) yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo dilaporkan mengalami kerugian bersih Rp 685 miliar sepanjang 2017. Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo menyatakan kerugian tersebut disebabkan oleh tingginya biaya perbaikan dan pengembangan bisnis perseroan sebelum proses akuisisi pada 2014.
Benny menuturkan sepanjang 2017, MNC Bank fokus pada perbaikan kondisi kredit bermasalah dari bank lama yang masih belum terselesaikan. "Pemberesan kredit bermasalah dari bank yang lama itu dilakukan dengan membentuk CKPN yang memadai dan butuh biaya besar," ujarnya Selasa, 3 April 2018.
Baca juga: Akuisisi MNC Dorong Target Kredit ICB Bumiputra
Berdasarkan laporan keuangan kuartal IV/2017 perseroan mencatatkan adanya penurunan pada penyaluran kredit sebesar 11 persen secara year on year menjadi Rp 7,11 triliun dari Rp 7,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi kredit macet atau non performing loan (NPL) bank juga dilaporkan meningkat dengan NPL gross menjadi 7,23 persen dari posisi sebelumnya 2,77 persen. Sedangkan untuk NPL net meningkat menjadi 2,82 persen dari posisi sebelumnya 2,38 persen.
Untuk menanggulangi kerugian yang lebih parah, perseroan meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan menjadi Rp 331 miliar atau meningkat 530,4 persen.
Menurut Benny, pengeluaran dalam jumlah besar tersebut sudah melalui perhitungan resiko seperti kerugian dan penurunan modal. Hal ini dilakukan dengan tujuan menjadikan bank yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo tersebut menjadi bank yang sehat dan tidak lagi terbebani dengan kredit bermasalah dari bank lama.
"Strategi pembentukan CKPN ini tepat. Tunggu publikasi laporan keuangan bulan Maret 2018, akan terlihat kemajuan yang pesat dari MNC Bank," ujar Benny.
Benny menambahkan ada 3 tahap perbaikan dan pengembangan perseroan yang akan dilakukan antara lain foundation building, focusing the business, dan sustainability growth.
Dia mengatakan tahap pertama yang sudah dilakukan oleh MNC Bank adalah foundation building atau memperbaiki dan membentuk dasar bisnis yang baik selama periode 2015-2017. Tahun ini MNC Bank mengaku siap untuk memasuki tahap selanjutnya yakni fokus pada pengembangan bisnis.
Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Group, mengakuisisi Bank ICB Bumiputera pada 2014 yang kemudian berganti nama menjadi MNC Bank.