TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah warganet mengeluh penumpukan penumpang kereta rel listrik commuter line di stasiun Duri, Tangerang. Ramainya penumpang KRL di Stasiun Duri terekam dalam beberapa video yang belakangan viral di media sosial.
Salah satu video suasana ramainya Stasiun Duri diunggah oleh akun Twitter @Iputrii1. Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat penumpang bertumpuk di jalur Stasiun Duri-Tangerang. Video itu berpusat pada escalator stasiun dengan kepadatan penumpang yang tidak wajar. Saking ramainya, sejumlah penumpang memaksa untuk naik escalator yang berlawanan arah.
Sementara, dalam video lain yang diunggah oleh akun Twitter @_ibaadurrahmaan, terlihat suasana escalator Stasiun Duri yang juga dipadati penumpang. Penumpang yang hendak turun menuju jalur Stasiun Duri-Tangerang harus berdesak-desakan karena penumpang di bawahnya tidak memberi ruang.
Baca juga: Kereta Bandara Diresmikan, Kenapa Wali Kota Tangerang Mengeluh?
Kemudian terdengar pengguna escalator meminta penumpang di bawah untuk bergeser. “Maju ya, maju, maju,” kata seorang pria dalam video tersebut. Namun, karena ruang jalur Stasiun Duri-Tangerang semakin sempit, penumpang di bawah harus meminta pengguna escalator untuk berhenti turun. “Enggak bisa maju pak, stop, enggak cukup tempatnya,” kata pria lain dalam video itu.
Akibat semakin padatnya jalur Stasiun Duri – Tangerang, penumpang lainnya pun mulai panik. “Jangan panik, jangan panik,” kata salah seorang penumpang yang berusaha menenangkan. Penumpang lainnya kemudian terpaksa naik agar jalur tidak semakin padat.
Video itu mendapat berbagai tanggapan dari para warga net. Salah satunya adalah akun Twitter @cubby_ghum yang mencuitkan ketakutannya usai melihat video tersebut. “Mengerikan sekali bro, semoga pihak terkait cepat memberikan solusi terhadap permasalahan ini, btw ini kejadian nape baru sekarang, dulu kagak ada sih #EskalatorHoror,” cuit akun tersebut.
Warga net lainnya bahkan meminta pihak stasiun untuk mematikan escalator agar tidak terjadi kecelakaan. “Mestinya dimatikan saja karena bisa "tabrakan beruntun",” cuit akun @Samwang2016.
Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi karena bertambahnya frekuensi perjalanan kereta bandara yang naik menjadi 90 perjalanan dari 80 perjalanan. Saat ini kereta bandara menggunakan dua jalur di peron 4 dan 5, padahal sebelumnya hanya menggunakan jalur 5.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Januari 2018 mengatakan ada pengurangan jadwal di stasiun Duri seiring beroperasinya KA Bandara.
Ia menjelaskan pihaknya tengah melakukan penyesuaian jadwal perjalanan dalam rangka mendukung transportasi Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta hingga Stasiun Sudirman Baru, pulang pergi (PP).